Hidup dan Mati

1864 Words

Antika membuka matanya perlahan, kelopak matanya terasa berat oleh sisa kantuk dan lembutnya sinar matahari yang menembus tirai putih kamarnya. Pandangannya masih buram ketika ia menyadari sesuatu, lengan hangat yang melingkari pinggangnya, napas teratur yang berembus di tengkuknya. Ia menoleh perlahan, dan hampir terlonjak ketika melihat Raphael masih terlelap di belakangnya, wajahnya begitu tenang, sedikit kusut namun tetap tampan seperti biasa. Dalam sekejap, memori semalam berputar kembali di kepalanya, dimulai dari lamaran yang diterima dengan air mata bahagia, ciuman panjang yang membuat dunia seolah berhenti berputar, hingga keduanya berpindah ke kamar dengan tubuh yang tak lagi mampu menolak godaan hasrat. Namun di saat Raphael hendak membuka kancing blusnya, Antika terdiam dan re

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD