Gencatan Senjata

1361 Words

Nawa terdiam. Harusnya malam ini ia mengamuk karena Brama jelas-jelas sudah membohongi dan membodohinya. Namun, permintaan Brama dengan nada memohon itu seperti dirasa diucapkan dengan tulus. Nawa tidak sampai hati memaki pria itu. “Saya menyamar karena ingin tahu siapa yang tulus dan masih bekerja secara bersih di Sunmond. Beberapa parasit utama sudah saya hempaskan dari kantor. Di sana tinggal yang bersih. Semoga begitu. Tapi ada satu bibit kotor yang suatu saat juga akan saya depak. Nawa, dengar. Niat saya menyamar bukan untuk mempermainkan, tapi murni untuk kebaikan perusahaan,” ujar Brama. “Siapa bibit kotor itu? Saya? Ayo depak saya.” Brama menyentil pelan kening Nawa. “Didepak ke pelaminan. Mau?” “Amit-amit.” Brama tertawa. “Bisnis memang basic saya. Tapi saya lebih suka bisnis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD