“Ya. Kamu tahu apa alasannya?” tanya Brama balik. Nawa membulatkan mata, siap menyembur Brama dengan amarah. “Karena kamu itu candu. Maksud saya, tubuh kamu. Dan saya nggak bisa jauh dari kamu.” Nawa mengepalkan tangannya kuat di depan wajah. “Sir, kenapa Anda itu jahat sekali? Ternyata pria kaya seperti Sir itu tetap saja egois. Tidak ada ketulusan dalam menolong seseorang. Tapi harus ada timbal balik yang harus didapat. Dan timbal balik itu tubuh saya? Astagfirullah. Sir, saya mohon jangan jadikan saya sebagai objek kenakalan Anda." “Oh, nggak bisa. Karena kamu sudah telanjur mengikat saya dengan pesonamu. Saya harus melakukan sesuatu yang berguna untuk saya. Untuk apa saya menolong seseorang yang nantinya tidak memberikan manfaat untuk saya?” “Jadi kalau yang kesusahan orang lain,