“Kamu yang membunuh Leonard Wirawan?” Itulah pertanyaan yang meluncur dari bibir Ella beberapa menit setelah ia sadar dan sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Masker oksigen masih menutupi mulutnya, infus pun masih terpasang di lengannya. Alaric yang selalu setia menemani Ella menggenggam tangan sang istri erat, menautkan jemari mereka. “Jangan mikir macem-macem dulu, kamu butuh istirahat, El,” ucap Alaric sambil membelai wajah Ella dengan satu tangannya yang bebas. Ella memalingkan wajah, menghindari sentuhan Alaric. “Kenapa?” Alaric mengernyit bingung. “Jawab aku, Al.” Suara Ella lemah, tapi jelas ia berusaha terdengar tegas. “Kamu yang membunuh Leonard Wirawan?” Tatapannya seolah mencari kejujuran dalam sorot mata Alaric. Helaan nafas pelan lolos dari bibir tipis pria itu. “Apa