“Uhuk! Uhuk!” Ella terbatuk, nafasnya semakin tersengal karena begitu banyak asap yang ia hirup. Kedua tangan dan kaki Ella masih terikat ke kursi. Keringat bercucuran bercampur dengan air yang membasahi tubuhnya. Malam itu terasa mencekam, dengan suara petir menggelegar menghiasi langit yang kelam. Api mulai melahap kayu gudang, tanda bahaya yang semakin nyata. Brak! Sebuah palang kayu jatuh ke lantai, disusul jeritan histeris Ella yang semakin putus asa. “Argh …!” Ella mendongak, matanya memerah karena asap yang memenuhi ruangan, dan nafasnya semakin tersengal. Api merambat dari sudut ruangan, memakan perlahan kayu tua yang menjadi dindingnya. Ia batuk-batuk, berjuang melawan ketakutan yang mencekam. Perasaan putus asa semakin memenuhi dadanya saat ia mendengar bunyi derit kayu