Ella terbangun karena wajahnya disiram air dingin. Ia gelagapan, kesulitan bernafas, namun begitu ia menggerakkan tangannya untuk mengusap air dari wajahnya, ia baru menyadari bahwa tubuhnya diikat.
Byur!
Air dingin kembali membasahi tubuh Ella, sekali lagi membuatnya gelagapan.
“Berhenti! Berhenti!” Ella berseru, setengah memohon.
Kepalanya bergerak ke kanan dan kiri, mencoba mengusap air di wajahnya dengan bahunya.
“Akhirnya kamu bangun?”
Suara seorang perempuan membuat Ella menoleh ke depan. Matanya membelalak saat mendapati siapa yang sejak tadi menyiramnya.
“Melinda?” lirih Ella terkejut.
Ya, Melinda berdiri di hadapan Ella dengan dua ember tergeletak di dekat kakinya. Seringai jahat menghiasi wajahnya.
“Bagus. Aku nggak perlu memperkenalkan diri kan?” Melinda melangkah mende
