Alaric datang beberapa menit kemudian, Ella langsung menyambut sumringah. Ia melingkarkan lengannya di lengan Alaric dan mencium pipi pria itu. Alaric mengernyit dengan tingkah genit Ella, kemudian tertawa pelan. “Kenapa kayaknya seneng banget?” “Seneng banget dong akhirnya kamu pulang,” jawab Ella manja. “Oh ya, makan malam sudah siap. Kamu mau langsung makan?” “Iya. Aku udah nggak sabar pengen pulang waktu kamu bilang kamu masak capcay sama Bi Lastri.” Meski lelah, wajah Alaric tetap terlihat berbinar. “Ya udah, ayo. Aku tunggu di ruang makan, ya?” ucap Ella lalu melepaskan lengannya dan meninggalkan Alaric di ruang tengah. Pria itu mengernyit halus, merasa sedikit janggal dengan sikap Ella barusan. Meski kerap Ella suka menggoda Alaric, tapi sikapnya barusan terkesan agak genit. A