“Luna dari mana?” Ella menyambut saat putri sulungnya itu mendekat dengan wajah murung. “Apa yang terjadi, sayang?” Luna tak ingin bundanya khawatir, maka terpaksa ia berbohong sedikit. “Tadi ada kucing jalanan yang lewat, jadi Luna kasih makan dulu.” Ekspresi Ella langsung melunak. Ia tahu bahwa Luna punya kecintaan tersendiri terhadap kucing. Putrinya itu kerap membawa makanan kucing di tasnya dan memberi makan kucing jalanan yang ia temui. “Kamu tuh, coba aja dibolehin sama papa, kayaknya rumah kita bakal jadi kandang kucing.” Ella menarik Luna agar duduk di kursinya. “Ayo makan dulu.” Luna tersenyum dan menyantap udon miliknya. Rasa lezat dan gurih membuat perasaannya sedikit membaik. “Gimana? Suka sama menu baru Tante?” Kaia yang lewat langsung berhenti saat melihat Luna menyanta