Bab Ekstra 1. Penolakan

1226 Words

“Udah dari tadi, Luna?” Kaia menyambut Aluna dengan senyum sumringah. “Baru aja kok, Tan.” Aluna menyahut dengan senyum sama cerahnya. Rambutnya yang dikuncir kuda terlihat bergoyang mengikuti gerakan tubuhnya saat ia memeluk Kaia. Kaia mencium pipi kiri dan kanan Luna penuh sayang. “Ayo duduk.” Ia mengarahkan remaja jelita itu untuk duduk di kursi kosong. “Kenapa Tante nyuruh aku ke sini?” “Ulang tahun kamu kan udah beberapa hari lagi, udah ada rencana belum bakal diadain di mana?” tanya Kaia dengan wajah berbinar. “Mungkin seperti biasanya, Tan. Di rumah, ngundang temen-temenku sama temen-temen Papa sama Bunda.” Luna menjawab apa adanya. “Gimana kalau tahun ini di restoran Tante aja? Kebetulan Tante bikin menu baru.” Kaia memanggil seorang pelayan, memintanya membawakan menu baru y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD