Bab 100. Makan Siang Romantis

1638 Words

“Rupanya kamu bersembunyi di sini?” Alaric mengangkat sebelah alisnya, menatap Melinda seperti predator. “Nggak heran aku nggak bisa menemukanmu.” Melinda menelan ludah gugup, seluruh tubuhnya menegang. Harusnya ia memang pindah ke luar Jakarta agar tidak bertemu lagi dengan Alaric. Tapi sekarang sudah terlanjur terjadi, bagaimana ia harus meyakinkan Alaric agar tidak membunuhnya? “Kak Anin, maaf lama banget. Ini makan si–loh, ada pembeli? Selamat siang.” Seorang gadis remaja mengangguk sopan pada Alaric lalu melewatinya, berjalan menuju Melinda. “Anin?” Alaric mengernyit, kemudian tertawa sinis. “Kamu bahkan mengganti namamu? Pantes banget aku nggak bisa menemukanmu, Mel.” Melinda menarik nafas panjang dan menghampiri gadis remaja itu. “Kakak titip toko sebentar, ya?” Gadis remaja it

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD