“Kenapa bisa jadi begini, Liam?”
“Maaf, Om. Saya nggak bermaksud ada kejadian seperti ini. Tapi semalam hujan dan–”
“Maksud Om, kenapa bisa-bisanya kalian pergi malam-malam tepat sebelum pernikahan kalian, hah?!”
“Tadinya kami cuma laper terus cari makan di luar sebentar, jalan-jalan keliling kota sebentar, nggak sadar ternyata udah jauh, hujan, terus … yah, saya nggak nyangka akan kecelakaan begini, Om. Saya minta maaf.”
“Kenapa Liam berbohong?” gumam Luna dalam hati. Ia sudah sadar sejak tadi, tapi ketika mendengar suara hardikan Alaric pada Liam, ia jadi kembali memejamkan mata.
“Terus gimana sama orang yang kalian tabrak itu? Dia ternyata punya istri dan anak yang masih kecil. Gerobak jualannya juga hancur, itu sumber penghasilan mereka, Liam!”
“Al, sudah.” Suara Ella terdengar m
