Bahran terkejut ketika bahunya ditepuk dari belakang. Ia memang baru mengunjungi Cintia di rumah sakit. Kekasihnya itu terus memohon agar proses perceraiannya di percepat tak perlu menunggu satu bulan lagi. " Apa lagi yang kamu tunggu Ran. Ceraikan Hanum dan aku akan menikahinya " Bagas duduk di depan Bahran, CEO itu hanya melempar pandangan sambil tersenyum smirk. Sebenarnya Bagas sudah tahu status Hanum dengan Bahran dan ia juga mengetahui juga perjanjian pernikahan palsu itu. " Kamu kira mudah mendapatkan Hanum " " Jadi sekarang, mulai tertarik mengenal Hanum. Terlambat. Cintia sudah kembali, dia akan menuntut janjimu " " Aku peringatkan kamu Gas, jangan mempermainkan Hanum " Bagas berdiri dan merapikan jasnya, ia melangkah penuh percaya diri. Ia melihat ke belakang sambil memp