Hanum terpaksa mengikuti Bahran untuk menginap di hotel, alasan sang CEO ia belum terbiasa dengan kota tempat Hanum bekerja. Ia tak punya alasan menolak karena Bahran memakai kekuasaannya sebagai suami. Meski Hanum mengancam kalau ia akan kirim vidio mereka bersama pada Cintia. Bahran seakan tak takut dengan gertakan Cintia untuk putus.
" Kok kamu selalu kelihatan kesal bersama saya emangnya segitu buruknya saya buat kamu Num, saya nggak bakal apa apain kamu. Saya hanya memastikan Bagas tidak mendekati kamu lagi. Dia laki laki nggak bener, nanti saya tunjukin buktinya sama kamu "
Hanum hanya bisa meniupkan udara dari bibirnya sambil merebahkan diri di sofa. Bukan fisiknya yang lelah tapi hatinya, ia sudah tak sabar untuk segera membunuh harapan kalau Bahran akan mencintainya.
" Saya s
