Setelah menenangkan Viona dan menunggu gadis itu berdandan sedikit, Regan mengajak Viona turun ke lantai satu. Di ruang makan, Asri terlihat tengah mengatur makanan di meja. "Pagi, Mas," ujar Asri. "Ya, pagi," tukas Regan. Ia melepaskan tangan Viona lalu membelai pelan wajah Asri. "Ehm, ini kopinya." Asri menggeser kopi buatannya ke depan Regan. "Ya, makasih." Regan menyesap minuman hangat itu lalu mengangguk. Asri tersenyum tipis meskipun ia merasa Regan agak berbeda kali ini. Biasanya Regan tidak canggung memanggilnya sayang di depan Viona, tetapi pagi ini Regan tidak melakukannya. "Nanti sore jangan lupa, Mas," kata Asri. "Iya, aku nggak bakalan lupa," sahut Regan. Viona berdehem pelan. Ia mendadak ingat dengan ajakan Nesya dan Chilla tempo hari. Ia membatalkan ajakan mereka