Chapter 3

1735 Words
Setelah menerima undangan Paris Fashion Week dua hari yang lalu, di sinilah Byll berada. Di pintu belakang sebuah gedung besar untuk mengikuti acara tersebut. Kenapa ia memilih masuk melalui pintu belakang? Karena di pintu terdapat sangat banyak wartawan dan ia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian jadi ia memutuskan untuk masuk melalui pintu belakang. Aman dan tenang. Tak lama kemudian, Byll telah berada di dalam gedung besar tersebut dimana seisi ruangannya telah disulap seakan-akan para tamu yang hadir merasa seperti berada di hutan. Paris Fashion Week sendiri pun merupakan ajang bagi para desainer di seluruh dunia untuk memamerkan karya terbaik mereka dan hanya desainer-desainer terpilihlah yang dapat memamerkan karyanya di atas panggung Paris Fashion Week. Acara ini juga diadakan dua kali dalam setahun dengan masing-masing selama tiga hari. Dan untuk yang pertama ini adalah tema musim panas/musim semi. Sementara untuk musim gugur/musim dingin akan diadakan bulan September mendatang. Untuk kategorinya pun dibagi menjadi tiga, yaitu Men’s Fashion, Haute Couture, dan Prêt-à-Porter. Disaat orang-orang sibuk berkeliaran mencari tempat duduk mereka maupun para staf yang sibuk mengatur sana-sini, Byll malah sibuk memeriksa berita hari ini. Ia sama sekali tak ingin ketinggalan informasi apapun. “Tuan, lima menit lagi acaranya akan dimulai” Bisik Zaki yang berada di samping Byll. Mendengar itu, Byll lantas menyimpan ponselnya lalu menatap lurus ke depan menunggu acaranya dimulai. Sekedar informasi bahwa saat ini tempat duduk Byll berada tepat di ujung panggung jadi pria itu tak perlu menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan untuk melihat para model berjalan di atas catwalk. Baru saja sang pembawa acara membuka acara tersebut, Zaki pamit sebentar pada Byll untuk menjawab teleponnya. Dan setelah Byll mengizinkan, Zaki lantas segera beranjak dari sana ke tempat yang sepi. Sementara pandangan Byll tak pernah teralihkan dari panggung walaupun suara bisikan para wanita yang berada di samping kiri dan belakangnya begitu mengganggu di telinganya. Tak lama kemudian, Zaki pun kembali dan langsung membisikkan sesuatu pada Byll. “Tuan, Nona Evelyn berpesan bahwa Anda tidak boleh melupakannya” Bisik Zaki. Byll yang mengerti pun hanya tersenyum tipis. Evelyn –salah satu saudara kembar Byll- pasti merujuk Paris Fashion Week yang ia hadiri hari ini. Pasalnya Evelyn tak pernah berhenti mengingatkan dirinya untuk membelikan wanita itu dress terbaik menurutnya. Kenapa Evelyn lebih memilih untuk menghubungi Zaki dari pada langsung menghubungi Byll? Alasannya karena Byll selalu memasang mode diam pada ponselnya jadi jika pria itu tidak sedang memegang ponselnya, maka seribu kali pun kalian menelepon, dia tidak akan menjawabnya. Kalau pun pria itu menjawab teleponmu, itu artinya kalian sedang beruntung karena pria itu tengah memegang ponselnya. Maka dari itu, Evelyn lebih sering menghubungi Zaki untuk menanyakan keberadaan Byll, apakah pria itu sedang memegang ponselnya atau tidak, dan juga untuk menyampaikan pesannya seperti tadi. Seusai pembukaan dari pembawa acara, sebuah musik terdengar selama beberapa saat kemudian seorang model wanita keluar dengan mengenakan busana kategori fashion Prêt-à-Porter. Wanita tersebut berjalan hingga berhenti tepat di hadapan Byll, berpose sejenak kemudian berjalan kembali mengitari panggung tersebut. Setelah model wanita tadi pergi, model yang lain pun masuk dan melakukan hal yang sama, begitu pula seterusnya. Sementara Byll tak pernah menghilangkan fokusnya pada pakaian-pakaian yang dikenakan para model tersebut. Namun hingga kini, ia belum menemukan pakaian yang tepat untuk Evelyn dan Ibunya yang menjadi satu-satunya alasan ia datang ke acara ini setiap tahun. Hingga fashion Prêt-à-Porter selesai dan berganti menjadi Men’s Fashion pun, Byll sama sekali tak menemukan apapun. Dan sekali lagi, ia juga tak menemukan apapun di Men’s Fashion. Dan kini kategori fashion terakhir pun muncul dimana para model yang mengenakan fashion Haute Couture keluar dengan berlenggak-lenggok di atas catwalk. Walau semua fashion yang tampil hari sangat menarik dan indah. Namun sayangnya, Byll tetap tak menemukan pakaian yang sesuai dengan yang ia inginkan. Padahal biasanya ia akan melihat beberapa pakaian yang cocok untuk kedua wanita yang disayanginya itu. Setelah semua model keluar memamerkan karya-karya para desainer ternama tersebut, kini waktunya penutupan acara tersebut. Semua model lantas keluar dan berdiri di tengah panggung dengan wajah bahagia. Setelah semuanya model tersebut berkumpul, kini giliran para desainer dari fashion-fashion yang dipamerkan pun keluar dengan raut wajah yang sama bahagianya dan bertepatan dengan ribuan confetti yang berjatuhan memenuhi panggung. Selama beberapa menit berada di atas panggung, para model serta para desainer kembali masuk ke dalam satu per satu. Namun saat mata Byll berkeliaran, tatapannya tanpa sengaja bertemu dengan salah seorang desainer wanita sebelum masuk kembali. Desainer tersebut lantas mengedipkan sebelah matanya serta tersenyum nakal pada Byll yang hanya memasang ekspresi datar. Setelah melakukan hal itu, desainer tersebut pun beranjak dari sana masuk kembali yang menandakan bahwa acara telah selesai. Byll pun berdiri dari duduknya yang diikuti Zaki kemudian mereka pergi dari gedung tersebut. -------                  Tiga jam sebelumnya. “Tidak, tidak, jangan pakai warna itu. Warna itu akan memudarkan warna pakaian yang dia pakai. Gunakan warna ini saja” Pintah Lauren saat salah seorang make-up artist hendak memoleskan eye shadow di mata salah satu model yang akan memakai hasil rancangannya. Menuruti perintah Lauren, sang make-up artist tersebut pun memoleskan warna eye shadow sesuai permintaan Lauren walau batin sang make-up artist tersebut mendumel karena Lauren adalah orang pertama yang memerintahnya seperti itu. “Jangan terlalu menarik bagian ini terlalu ke bawah karena bagian belakangnya tidak akan kelihatan” Pintah Lauren kembali yang kali ini pada fashion stylist yang membantu seorang model mengenakan hasil rancangannya. Lauren pun memperbaiki pakaian model tersebut. Setelah merasa cukup, Lauren pun menghela nafasnya lelah. Hari ini ia begitu sibuk mempersiapkan semuanya untuk Paris Fashion Week yang akan dilaksanakan beberapa jam dari sekarang. Dan ya, Lauren adalah salah satu desainer yang sangat beruntung karena bisa memamerkan karya-karyanya di setiap moment acara fashion yang sangat bergengsi tersebut sejak ia meluncurkan karya pertamanya. Ia pun telah memiliki brand sendiri, jadi ia tak segan untuk memamerkan karya terbaik dari yang terbaiknya pada dunia di atas panggung acara fashion terbesar ini. Tak hanya Lauren, semua orang yang berada di sana pun sangat sibuk. Para staf, desainer, model, make-up artist, fashion dan hair stylist pun sama sibuknya dengannya. Dan kini, ia hanya tinggal dua model lagi untuk memakai hasil rancangannya. Dua model yang selalu bersedia memakai hasil rancangannya selama lima tahun terakhir dalam acara apapun itu. “Lauren” Panggil seseorang seraya memegang pundak Lauren yang sontak membuat wanita tersebut terkejut sekaligus bahagia saat melihat orang tersebut adalah Gigi Hadid dan Kendall Jenner. Dua orang yang sangat ia nantikan kehadirannya. “Gigi, Kendall” Seru Lauren kemudian memeluk keduanya. “Maaf kami terlambat. Sebelum ke sini kami terlibat masalah sedikit. Jalanan juga sangat padat dan para wartawan di luar membuat kami susah masuk” Jelas Kendall. “Oh, tidak, tidak apa-apa. Jangan khawatir, aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu. Ini juga pertama kalinya kalian terlambat. Lagi pula kita masih memiliki banyak waktu” Ucap Lauren bertepatan dengan seorang desainer yang datang untuk menyapa kedua model ternama tersebut. Tak hanya satu desainer, melainkan beberapa desainer lainnya serta beberapa model yang mengenal keduanya. Setelah acara sapa menyapa tersebut, Lauren pun memandu Gigi dan Kendall untuk duduk di sebuah kursi rias di mana kedua model tersebut akan di make-up lebih dulu. Dan akhirnya setelah beberapa jam kemudian, acara pun akan segera dimulai dan setiap kali ia mendengar pembawa acara berbicara, ia akan merasa sangat gugup. Padahal bukan ia yang akan berjalan berlenggak-lenggok di atas panggung, tapi mengetahui kalau karyanya akan disaksikan oleh para orang besar dari segala penjuru membuatnya begitu gugup. “Okay, semuanya stand by” Teriak salah satu staf yang mengatur para model untuk masuk ke panggung bertepatan dengan sebuah musik yang terdengar selama beberapa saat. “Okay, go” Pintah staf tersebut pada model yang menjadi pembuka acara hari ini. “Go” Pintahnya lagi setelah beberapa saat dan begitu seterusnya hingga Gigi dan Kendall yang menjadi penutup hari ini keluar dan itu membuat Lauren sangat lega. Kini ia bisa bernafas dengan sangat lega. “Designer, go” Seru staf tadi. Lauren dan para desainer lainnya pun masuk ke dalam panggung dan bergabung dengan para model lainnya. “Good job, GK” Ucap Lauren pada Gigi dan Kendall yang berada di samping kanan dan kirinya. Dan GK merupakan panggilan khusus dari Lauren untuk kedua model tersebut. Disaat orang-orang sibuk berbincang dan menyapa para tamu yang datang. Mata Lauren justru terarah pada seorang pria yang berada tepat di hadapannya. Pria itu sedikit pun tak menoleh padanya dan sibuk memperhatikan pakaian-pakaian yang dikenakan oleh para model. Hingga mereka semua masuk satu per satu, akhirnya pria itu menatapnya. Ia lantas segera mengedipkan matanya seraya tersenyum nakal pada pria itu kemudian masuk ke dalam mengikuti yang lainnya. Ia tak tahu kenapa ia melakukan itu. Tapi sepertinya, bermain dengan pria itu akan sangat menyenangkan. Oh ya, satu lagi yang harus kalian ketahui tentang Lauren. Yaitu, ia adalah wanita yang sedikit bar-bar dan suka bermain dengan brondong. Hanya saja image-nya yang seperti itu selalu tertutupi oleh karya-karyanya yang sangat mengagumkan. -------                             Lauren menghela nafas lelahnya seraya mendudukkan tubuhnya di atas sofa dan bersandar di sana. Ia sangat lelah hari ini. Bahkan lelahnya hari ini melebih hari-hari biasa saat ia bekerja full day. Tak berapa lama kemudian, Lauren melepas heels-nya lalu melemparnya ke sembarang arah karena sudah terlalu lelah. Setelah semua heels-nya terlepas, ia lantas membaringkan tubuhnya di sofa seraya menutup mata dan mencari posisi senyaman mungkin. “Kapan aku bisa bersantai?” Gumamnya. Ia lalu tersenyum saat mengingat pria yang ia lihat di bangku tamu tadi. Setelahnya ia memejamkan mata kemudian mulai terlelap dan masuk ke alam mimpi. Meninggalkan semua beban yang ia jalani hari ini. Karena selama dua hari ke depan, ia kembali harus disibukkan dengan Paris Fashion Week yang masih berlangsung. Jika kalian pikir menjadi seorang desainer sangat mudah, maka tolong hilangkan pikiran itu. karena menjadi seorang desainer tidaklah mudah. Terlebih jika namamu telah melambung tinggi. Karena kalian harus memikirkan rancangan yang menarik setiap harinya, mengikuti perkembangan trend terbaru setiap harinya, berusaha menjadikan sebuah mode menjadi trend, dan masih banyak lagi. Walau penghasilan yang mereka dapatkan sangat banyak, tapi beban yang mereka pikul juga sangat banyak. Dan untuk hari, beban yang Lauren terima telah cukup banyak hingga membuatnya tak sanggup hanya untuk pindah ke dalam kamarnya dan berakhir tidur di sofa lagi. -------                            Fyi :                              Men’s Fashion adalah pakaian yang diperuntukkan untuk pria dimana pakaian-pakaian tersebut memberikan kualitas terbaik yang menjadikannya berbeda dari pakaian pria yang diproduksi massal. Haute Couture adalah busana yang memiliki kualitas tinggi dan material terbaik yang tidak akan ditemukan pada busana lain hingga membuat busana tersebut bernilai tinggi. Prêt-à-Porter atau disebut juga dengan ready-to-wear merupakan busana siap pakai dalam ukuran standar dan busana yang diproduksi massal.  -------                            Love you guys~           
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD