BLAS • 35

1226 Words

Seperti bintang yang menghiasi angkasa malam. Kamu ada ... untuk menghias hatiku dengan cinta juga kasih sayang. *** Malam itu, entah bagaimana ceritanya ia sampai di sana. Di depan pintu apartemen Darian, ayah tirinya. Maxel terdiam di depan pintu masuk. Mencoba mengumpulkan alasan-alasan logis yang bisa ia berikan nanti, jika ayahnya bertanya. Sebelum tangannya mulai membunyikan bel. Bunyi bel pertama. Tak ada sambutan. Tak ada sahutan. Tak ada respon apa pun dari dalam. Laki-laki itu menghela napasnya sebelum kembali membunyikan bel yang kedua. Terus begitu, lagi dan lagi, tapi tak ada jawaban sama sekali. Maxel mengernyitkan dahi. Ia tahu Darian tinggal di sini, tapi mendapati dirinya seperti menghadap tembok sepi. Entah kenapa ia mulai ragu, kalau ayah tirinya tinggal tempat ini.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD