"Sahhhhhhh?" tanya wali hakim saat Rabian dengan lantang membacakan ijab qabul. Wajahnya tegang begitupun aku yang sejak dimulainya acara duduk diam seperti patung. Jari Rabian mencolek ujung tanganku dan reflek aku melihat ke arahnya, Rabian lalu mengedipkan mata genitnya lalu memberi kode dengan mulutnya 'istriku sayang' aku mendengus dan membalas pelan 'belum sah' "Sahhh," jawab saksi yang hadir di pernikahan ini. Aku membuang napas dan kini statusku sudah berubah, aku sudah sah menjadi istri Rabian. Laki-laki pertama dalam hidupku dan juga laki-laki pertama yang berhasil membuatku jatuh ke dalam jurang kehancuran. "Udah sah kok, ya nggak pak penghulu?" tanyanya tanpa malu. Pak penghulu mengangguk dan menyerahkan dokumen-dokumen yang harus kami tanda tangani, aku m