Seharusnya kami bahagia setelah melewati malam terindah di hidupku tapi nyatanya malam itu hanya jebakan untuk menghancurkan hidupku. Membuatku seperti onggokan sampah tak berguna. Seumur hidup baru kali ini merasakan kesedihan, kekecewaan, marah, sakit hati dan juga benci. Sungguh tega Rabian menggunakan cinta tulusku untuk balas dendam yang masalahnya saja tidak aku tahu. Apa salahku hingga dia tega mempermainkan perasaan ini untuk kedua kalinya tapi kali ini sakit yang dia tinggalkan akan sulit untuk dilupakan. Aku ingin pergi sejauh mungkin agar hati ini bisa menerima kalau semua kata-kata cinta dan perlakuannya padaku hanyalah kebohongan. Aku tidak peduli dengan teriakan Wida yang mengejarku, mungkin Wida penasaran kenapa aku menangis separah ini. Aku meminta Pak Ujang memba