BAB 39 – Cemburumu Adalah Karma

1931 Words

Aku menghela napas untuk kesekian kali, belum bisa memejamkan mata sama sekali dari awal datang sampai sekarang. Meski tujuannya semata untuk memenuhi permintaan terakhir Kak Gian, tetap saja ada rasa nggak ikhlas di dalam hati. Karena menurutku ini seperti sia-sia. Membuang waktu, membuang tenaga dan pikiran, terlalu menunda perpisahan, membuat yang lain salah menduga sebab mengira kami pasangan yang harmonis, padahal nyatanya tujuan ke sini nggak lain untuk perisahan. Anggap ini sebagai bakti terakhirku sebagai seorang istri, walaupun sejak awal Kak Gian nggak butuh itu. Setelah membalik posisi ke arah kiri, aku melihat dinding yang dicat dengan warna krem. Jam di nakas menunjukkan pukul dua belas lewat delapan belas. Padahal tubuh terasa lelah, namun kantuk belum kunjung datang. Seola

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD