Gia membuka matanya, menyipitkan mata mengedarkannya pada ruangan serba putih. Rumah sakit? Gia menghela napasnya, ia bangun dengan perlahan. "Siapa yang suruh kamu bangun?" Gia menoleh pada pria yang baru saja masuk membawa nampan ditangannya. Gia memutar bola matanya, lalu berdecak. "Kamu kenapa si Dam? Selalu saja bawa aku ke tempat ini." dengus Gia. "Kamu pingsan, ya kali aku bawa ke hotel," jawab Adam. Padahal pengennya iya, sayang saja kewarasannya lebih mendominasi. "Aku gak papa Dam, gak perlu dirawat segala." Gia hendak melepas inpus di tangannya namun Adam langsung menahannya. Adam berdecak, memegangi tangan Gia. "Kamu bandel banget si atau kamu mau aku aduin ke papa kamu?" ancam Adam. "Tukang ngadu," desis Gia, memalingkan wajahnya dari Adam. Adam terkekeh lalu mengambil