Prolog

204 Words
Brak ....!!! Suara benturan keras disertai decitan rem mobil menggema di sebuah jalanan yang tak seberapa ramai. Mengundang perhatian dari beberapa orang di sekitar lokasi. Tanpa diminta, mereka mulai berbondong-bondong menghampiri dan berkerumun untuk melihat kondisi korban kecelakaan yang tergeletak di atas aspal jalanan. Seorang lelaki pengendara mobil yang masih duduk diam di balik kemudi, merasa shock atas apa yang tengah terjadi. Semua tak bisa dihindari karena kecepatan laju mobil juga di atas rata-rata. Suara ketukan di kaca mobil menyadarkan Hiro akan keterkejutan. Pria itu terkesiap dengan wajah linglung menoleh pada pintu mobil. Seseorang di luar sana meminta padanya untuk keluar. Menyiapkan mental dan hatinya untuk menghadapi semua. Hiro menekan tuas pintu mobil hingga terbuka. Matanya terbelalak semakin terkejut tatkala mendapati korban yang telah ia tabrak terkapar tak berdaya dengan bersimbah darah. "Tolong! Segera telepon Ambulance. Beliau harus segera mendapatkan pertolongan!" teriak Hiro panik pada orang-orang yang tak berani berbuat apa-apa pada korban kecelakaan yang merupakan seorang pria paruh baya. Hiro ikut panik sampai dia tak sanggup berpikir apa-apa. Frustasi juga menyalahkan dirinya sendiri atas insiden yang baru saja terjadi. Menunggu kedatangan tenaga medis yang sangat dibutuhkan sekarang. Yang ada dalam benak Hiro adalah bagaimana cara menyelamatkan korban yang tidak sengaja ia tabrak barusan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD