Ditemani Vania, Erwan pergi ke kampusnya untuk mengembalikan buku Edo, temannya. Mereka janji bertemu di depan kampus.
Saat tiba, Edo sudah menunggu, dia tidak sendirian, ada Kayla juga bersamanya. Erwan terkejut melihat ada Kayla.
"Ada Lela, Abang janjian juga sama dia?" Nia menatap Erwan dengan mata berkaca-kaca. Air matanya menetes di pipinya. Erwan menggeleng dengan cepat.
"Tidak, Abang tidak tahu kenapa dia ada di sini juga. Mau temani Abang?" Erwan bertanya pada Vania.
"Enghhh," kepala Vania menggeleng kuat. Erwan menghembuskan napasnya tidak tahu bagaimana cara untuk membujuk Vania.
"Abang tinggal sebentar ya," Erwan mengusap punggung tangan Vania lembut. Agar Vania sabar menunggunya sebentar saja.
"Jangan mau kalau dicium, kalau Abang diam saja dicium si Lela, Nia tidak m
