PART. 29 HASRAT KITA

1026 Words

Sementara itu, di rumah Yanto di Jakarta. Erwan, dan Vania baru saja selesai sholat Isya. Erwan membantu Vania melepaskan, dan merapikan mukenanya. "Kita makan ya," Erwan mengusap lembut kepala Vania. Kepala mungil itu menggeleng. "Nia tidak lapar, Bang." Vania menolak ajakan makan malam dari Erwan. "Lapar, tidak lapar, Nia tetap harus makan, demi kesehatan Nia, dan kesehatan anak kita. Mau makan ke luar?" tawar Erwan membujuk Vania demi mau makan. "Nia ingin di rumah saja, Bang." Vania memilih makan di rumah saja. "Abang ambil makanan dulu ya, kita makan di kamar saja," Erwan bangkit dari duduknya. "Abang.... " Nia meraih lengan Erwan. Ditatap mata Erwan dalam, pipinya terlihat merona dengan tiba-tiba. "Ada apa, Sayang?" Erwan kembali duduk di tepi ranjang. "Ingin dipangk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD