"Jangan pergi ...." Grey mengulangi perkataannya seraya terus memeluk tubuh jangkung itu dari belakang. Air matanya terus berderai seiring perasaan ingin pria yang didalam dekapannya ini tetap tinggal bersamanya. Suara itu sangat lirih nyaris seperti bisikan berbalut tangisan yang membuat Xabiru seolah ikut merasakan betapa sakitnya gejolak perasaan yang ditahan. Xabiru melepaskan tangan Grey yang memeluk perutnya. Hal itu membuat tangis Grey tak terbendung. Takut, sangat-sangat takut jika Xabiru benar-benar akan pergi dari hidupnya. Grey tak sanggup meski hanya membayangkan. Setelah ia berpikir berkali-kali dirinya memang tidak pernah sedikit pun memikirkan perasaan Xabiru. Padahal selama ini pria itu tak pernah sekali pun melepaskan genggaman tangannya meski dalam keadaan yang sesuli