Chapter 5 : Penawar Racun Spiritual

1558 Words
Semua jarum perak itu menancap masing-masing kedalam tubuh minfei dan liuna secara cepat tanpa bisa untuk diperhitungkan, huanxiu sengaja membuat mereka berhenti berbicara dan diam dengan itu dia dapat dengan cepat dan tepat menusuk akupuntur mereka. Saat ini liuna dan minfei tidak bisa bergerak dan hanya mampu merasakan rasa sakit terbakar, rasanya seperti terbakar api hukuman neraka yg dimiliki oleh sebagian dewa. Mereka ingin sekali menangis tetapi sayangnya air mata mereka tidak dapat mengalir. mereka hanya menatap sedih kearah huanxiu dan berpikir apakah huanxiu akan membunuh mereka, beberapa saat pandangan mereka mulai kabur tetapi belum sampai mereka menutup mata ada sebuah aliran energi spiritual air yg membuat tubuh mereka terasa dingin dan nyaman siapa lagi kalau bukan energi dari Xian mao. Beberapa saat yg lalu huanxiu melihat bahwa liuna dan minfei tidak akan kuat untuk menahan api yg telah memblokir aliran spiritual mereka, lalu dengan cepat huanxiu memerintahkan Xian mao untuk mengalirkan sedikit energi spiritual air miliknya agar kedua orang itu tetap terjaga sampai aliran spiritual mereka lancar kembali. ~~~~~~~~ Lalu sebuah keajaiban terjadi liuna dan minfei dapat menggunakan kekuatan spiritual mereka kembali. saat ini liuna mampu memakai elemen kekuatannya yaitu elemen angin dan minfei mampu mengendalikan dan membuat kerajinan tanah karena elemen dasarnya adalah tanah. Huanxiu cukup puas dengan hal tersebut, setidaknya dia mampu membuat liuna dan minfei sembuh walau harus mengorbankan beberapa tanaman herbal langka miliknya. "Eh mei-mei, Lihat!! aku dapat memakai elemen tanahku!" teriak minfei senang dan langsung mencoba kekuatannya. Tiba-tiba tanah terdengar bergemuruh dan beberapa saat kemudian tanah yg mereka pijaki berubah menjadi beberapa boneka beruang tanah liat yg lucu. huanxiu sebenarnya sedikit tertenggun tetapi ia langsung membenahi ekspresinya dan bersikap datar kembali, sementara Xian mao yg merasa gemas langsung memeluk boneka beruang tanah liat tersebut dengan erat dan sesekali menimang-nimang boneka tersebut. "Aku..aku juga bisa lihat!!" ucap liuna dan langsung menggunakan energi anginnya. Angin liuna menyapu debu didalam  ruangan tersebut dan seketika dalam waktu kurang dari satu detik ruangan herbal yg sedikit tertutup debu menjadi bersih dan tidak berdebu lagi, huanxiu diam-diam merasa senang sekaligus puas karena upayanya membeli liuna dan minfei tidak memuahkan hasil yg sia-sia, malah huanxiu semakin untung dengan adanya pangeran dan putri dari kerajaan seljuk tersebut. "Baik" ucap huanxiu berkomentar dan sedikit tersenyum tipis pada keduanya dan jangan lupa liuna dan minfei juga mendapat 2 acungan jempol dari huanxiu. "Kenapa kau menunjukkan 2 jempolmu putri..eh huanxi?" tanya liuna penasaran dan sedikit memiringkan kepalanya. "Karena kalian bekerja dengan baik"  huanxiu menjelaskan dengan rinci dan singkat bahkan tanpa pengulangan, huanxiu lupa jika metode mengacungkan jempol itu hanya diketahui oleh orang-orang dizaman modern saja. "Oh kau juga bagus!!" ucap minfei dan ikut mengacungkan jempolnya ke arah huanxiu dengan gerakan sedikit kaku. "Eh aku juga mau menunjukkannya!! ini huanxi sebagai tanda kau sangatlah hebat dalam mengobati seseorang!!" ucap liuna senang dan ikut mengacungkan jempolnya kearah huanxiu. Huanxiu hanya mampu menatap dan mengangguk secara perlahan. "Baik" ucap singkat huanxiu dan percakapan mereka segera berakhir. "Karena ini sudah malam lebih baik kita istirahat untuk menempuh perjalanan besok" ucap huanxiu tiba-tiba dan setelah mengucapkan kalimat tersebut, huanxiu bergegas keluar dari ruang obat miliknya dan berjalan kearah kamarnya. "Eh memang kita akan kemana huanxi?" tanya minfei dan buru-buru mengekor dibelakang huanxiu diikuti oleh liuna juga, sementara di dalam ruang obat Xian mao hanya menggelengkan kepalanya pelan. Lalu aku selalu ditinggal oleh mereka bertiga..huh untung aku baik batin Xian mao lalu menghela nafasnya kasar. ~~~~~~~~ Saat ini minfei tengah sibuk bertanya dibelakang huanxiu tanpa ada satupun jawaban yg keluar dari mulut huanxiu, saat minfei dengan cepat mengikuti langkah huanxiu, huanxiu tiba-tiba saja langsung berhenti dan itu membuat minfei yg tidak siap menabrak punggung kecil milik huanxiu untungnya huanxiu tidak terjatuh dan dibelakang untung saja liuna langsung berhenti saat sang kakak mulai berhenti untuk berjalan, jadi hanya minfei yg merasakan sakit pada bagian hidungnya karena menabrak punggung huanxiu. Huanxiu berbalik dan menatap datar kearah minfei. "Kenapa kau cerewet sekali" kesal huanxiu pada minfei. "Eh maafkan aku huanxi..aku hanya Penasaran" ucap minfei lalu tersenyum 5 jari kearah huanxiu. Huanxiu hanya menghela nafas kasar. "Besok saja" jawab huanxiu lalu memutar tubuhnya kembali dan mulai berjalan ke arah kamarnya. "Yahhh" minfei merasa kecewa mendengar jawaban singkat dari huanxiu sang pujaan hati. Liuna berjalan mendekat kearah huanxiu dan minfei lalu berdiri disamping minfei untuk ikut mendengar apa yg dibicarakan teman dan kakaknya itu. "Kenapa gege?" tanya liuna yg tengah melihat bahwa minfei telah ditinggalkan oleh huanxiu. "Tidak apa-apa untung aku sayang huanxi kalau tidak sudah kunikahi dia" gumam minfei pelan dan berjalan menuju kamarnya sementara liuna yg ditinggalkan merasa kesal karena minfei hanya bergumam kecil yg dia sendiri tidak dapat untuk mendengarnya. • • • • • Pagi menyapa, matahari telah naik ke langit untuk menggantikan sang malam yg gelap gulita, kupu-kupu berterbangan diluar halaman huanxiu dengan rianya sambil menghisap nektar bunga, burung-burung berkicauan merdu seakan ingin membangunkan sang pemilik kediaman, sinar matahari menyinari kamar tidur huanxiu melewati celah-celah tirai tempat tidur. sehingga cahayanya mampu mengenai wajah cantik, putih, nan imut milik huanxiu. Huanxiu tidak segera bangun tetapi malah semakin menutup tubuhnya dengan semua selimut sampai ke ujung kepalanya, beberapa saat kemudian Xian mao datang kekamar huanxiu dan menghela nafas dengan tingkah laku sang junjungan yg seperti anak kecil saja. "Putri..ayo bangun" ucap xina mao membangunkan huanxiu sambil menyibak tirai jendela halaman huanxiu. "Engh" "Ayolah putri..tamu anda bahkan sudah bangun lebih awal" ucap Xian mao memberitahukan huanxiu. "Iya..biarkan aku tidur 5 menit lagi" ucap huanxiu didalam selimutnya dengan nada malas, sejatinya setelah ia bertransmigrasi kedalam era kuno ia mulai dapat merasakan apa itu yg namanya tidur abadi. Dimana ia mampu tidur tanpa diganggu leh misi dan tanggung jawabnya yg begitu besar pada era modern. "Tidak putri..nanti anda akan terlambat untuk makan pagi di aula makan utama" ucap Xian mao memberitahukan info yg didapatkan pagi buta tadi setelah selesai mencuci pakaian huanxiu. "Apa" tanya huanxiu yg tiba tiba memunculkan kepalanya dari selimut dengan lucu tetapi ia masih menutup matanya karena ia belum sepenuhnya sadar. "Benar putri..tadi pagi hamba dapat perintah bahwa mulai dari sekarang anda akan tinggal dikediaman matahari dan hukuman anda dibebaskan karena kakak anda yaitu pangeran Hwang meminta keadilan kepada Jendral Lee yaitu ayah anda putri" jelas Xian mao panjang kali lebar. "Sudi sinten!!" teriak huanxiu yg langsung membuka mata penuh amarah. Sebabnya bukan lain adalah kediaman matahari itu salah satu dari banyaknya palivium di kediaman jendral lee yg bertanah gersang, dan sangat sulit untuk bernafas disana karena panasnya matahari. sebab itulah kediaman itu diberi nama kediaman matahari. Enak saja aku sudah bahagia malah ingin dipanggang hidup-hidup oleh mereka..dasar makhluk rendah! Batin huanxiu emosi. Xian mao terkejut dengan aksi huanxiu, dia memegang dada sebelah kanannya karena merasa bila jantungnya terpompa dengan cepat. Untung saja xian mao tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, bila punya? Habis sudah riwayatnya. "Aku tidak mau pindah"  ucap huanxiu datar dan diangguki oleh xian mao yg ikut berwajah kesal dengan perintah dari jendral lee yg sangat tidak manusiawi terhadap putrinya sendiri. "Benar putri..kenapa kediaman utama menyuruh kita untuk pindah padahal kita sudah bahagia berada disini" ucap Xian mao yg ikut merasa kesal karena perlakuan kediaman utama yg semena-mena terhadap nonanya. "Ada apa huanxi? Kenapa kau berteriak" tanya minfei yg terengah-engah sebab berlari dari ruang tamu menuju kekamar huanxiu setelah mendengar teriakan dari arah kamar huanxiu, dan dibelakangnya diikuti pula oleh liuna yg juga terengah-engah karena berlari. "Haish rubah sialan itu menyuruhku untuk pindah ck..ck" ucap huanxiu datar tapi penuh emosi yg membuat aura gelapnya menguak dan membuat Xian mao, minfei, dan liuna bergedik ngeri melihatnya. "Tapi..kau tidak akan pindah kan?" tanya liuna memastikan. "Tidak" jawab acuh huanxiu dan dibalas gelengan oleh liuna, minfei dan xian mao. • • • • • Sarapan pagi bersama keluarga terjadi dengan tenang dan huanxiu menyuarakan pendapatnya tentang 'dia tidak ingin pindah dari kediamannya'. dan sempat ditolak oleh selir ruen tetapi karena bantuan dari pangeran hwang zhao dan neneknya, huanxiu berhasil mempertahankan kediaman surganya tersebut. ~~~~~~~~ Disisi lain ditaman terutama di gazebo didekat kolam teratai, saat ini huanxiu dan minfei sedang berlatih tentang bela diri. terutama huanxiu akan mengajarkan bela diri nya kepada minfeu, lalu minfei akan membantu huanxiu untuk menemukan elemen dasar di dalam tubuhnya, Menarik. Buk Buk Buk "Ayo bertahanlah minfei" ucap huanxiu tegas dan tetap melontarkan serangan-serangan pukulannya pada tubuh minfei. Minfei terbatuk saat huanxiu berhasil memukul dadanya dengan keras. "Uhuk!" "Kau..terlalu....kuat.. huanxi uhuk..uhuk.." ucap minfei memegangi dadanya yg terasa sesak dan sedikit  terbatuk. "Kau lemah" seakan ada ribuan panah yg menusuk didalam jantung minfei saat mendengar 2 kata mengerikan yg dilontarkan oleh huanxiu dengan tatapan datar. Sakit tetapi tidak berdarah batin minfei. Sementara liuna memandang kagum kearah huanxi. walau tidak menggunakan kekuatan spiritualnya, huanxiu tetap mampu melukai kakaknya yg terkenal sangat kuat pikir liuna. Berbeda dengan Xian mao, dia sesekali akan bersorak untuk menyemangati nonanya apabila berhasil memukul minfei..dia akan bersorak dengan keras sambil bertepuk tangan seperti seorang penonton/penyemangat. "Putri huanxi semangat!!" teriak Xian mao dengan antusias dan dengan pandangan yg berbinar. Sementara huanxiu hanya mampu membalasnya dengan senyum tipis yg hampir tidak terlihat miliknya, jika tidak dilihat dengan seksama. Buk Buk Brakk!! Minfei berhasil membalas serangan dari huanxiu tetapi beberapa saat kemudian tubuh minfei dibanting ketanah dengan keras oleh huanxiu yg menyebabkan minfei meringis merasakan sakit pada punggungnya. "Ayo berdiri" ucap huanxiu datar lalu mengulurkan sebelah tanganya kepada minfei. Minfei menyambut uluran tangan dari huanxiu dengan tatapan yg sulit diartikan mulai dari Lelah, Semangat, dan juga, cinta?. "Aku sudah lelah huanxi..biarkan aku istirahat, sekarang giliran liuna" kesal minfei pada huanxiu dan dibalas tatapan datar seperti biasanya. "Benar" ucap singkat huanxiu entah kenapa bulu kuduk liuna segera berdiri karena ucapan datar huanxiu yg terkesan menyeramkan baginya. "Ah..anu..lebih baik aku tidak ikut bela diri ya huanxi" ucap liuna memelas dan dibalas gelengan oleh huanxiu. Tamatlah hidupku hiks..kau jahat tapi mempesona huanxi batin liuna mengeluh. Rasakan itu adik jahanam ku batin minfei bersorak bahagia. "Nanti malam kita akan.."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD