Chapter 4 : Pertemanan Huanxiu

2154 Words
"Baiklah perkenalkan aku adalah Lee Huanxi Ning" ucap huanxiu tenang sambil menyesap tehnya perlahan dengan gaya yg anggun. "APA!!!!" kaget mereka dan tanpa sengaja mereka memukul meja dengan sangat keras yg membuat xian mao terlonjak kaget kebelakang, sementara huanxiu masih dengan santainya melirik kearah 2 bangsawan tersebut tanpa berekspresi terkejut sama sekali. "Ba..bagaimana...bisa..kau..kan hanya Sam..pah" gugup putri liuna dan langsung saja mendapat tatapan tajam dari pangeran minfei, memang benar pangeran minfei tidak menyukai huanxiu pada awalnya, tetapi karena kebaikannya pangeran minfei menjadi lebih lunak dan bersahabat dengan sosok huanxiu. "Jaga mulutmu putri!" perintah pangeran minfei dan memberi tatapan tajam kearah manik mata putri liuna. "Ma..maaf putri huanxi" ucap putri liuna sambil menundukkan kepalanya karena tahu akan kesalahannya. "Hn" huanxiu berdehem dan melirik keduanya dengan tenang yg artinya ia tidaklah mempermasalahkan hal sepele tersebut, toh memang benar adanya bahwa dulu ia adalah sampah nomer 1 dari kerajaan zhiyu. Xian mao yg sudah tidak merasa kaget akhirnya segera membereskan makanan yg terjatuh karena pukulan tangan dari pangeran dan putri diatas meja tadi. Putri liuna masih tertunduk malu karena bagaimana bisa dia tidak dapat mengontrol ucapanya sendiri padahal ia adalah seorang putri yg telah mempelajari dan menguasai sopan santun juga tata krama, Dilain sisi pangeran minfei membantu xian mao untuk membersihkan kekacauan yg telah dibuatnya dan juga adik keenamnya, Xian mao dengan senang hati menerima bantuan dari pangeran minfei. ~~~~~~~ Mereka semua duduk dalam keadaan yg sangat canggung, Itu semua akibat dari kejadian tadi, Tetapi berbeda dengan huanxiu dia terlihat santai dan mengambil makanan baru diatas meja dengan ringan seolah tidak pernah terjadi apapun. Dulu saat dia menjadi jendral senam jantung bukanlah hal yg luar biasa, bahkan dia pernah lebih kaget dari ini makanya tubuhnya sudah kebal dengan segala hal yg mengagetkan dan terjadi secara tiba tiba. "Kenapa kalian diam? Makanlah" tawar huanxiu dan menatap dengan tatapan polos kearah pangeran minfei dan bergantian kearah putri liuna. "Ba..baik!" ucap mereka tegas selayaknya prajurit yg sudah siap bertempur, aksi tersebut membuat huanxiu tertawa terpingkal-pingkal dan melupakan image santainya. Apa-apaan ini? lucu sekali haha..jika mereka main st*nd up comedy mungkin mereka berdua akan lolos sampai babak terakhir haha batin huanxiu sambil tertawa. Sementara ke3 orang yg berada didekat huanxiu merasa bingung .apa yg salah dengan kata kata yg diucapkan oleh mereka pikir putri liuna dan pangeran minfei. Sementara yg dipikirkan oleh Xian mao tak jauh berbeda dengan pangeran dan putri tersebut. Setelah beberapa saat huanxiu diam sambil memegangi perutnya yg terasa kram. "Cukup cukup aku lelah tertawa"ucap huanxiu dengan wajah datar tanpa satupun senyuman yg terpampang diwajah cantiknya. Putri liuna,pangeran minfei dan Xian mao sedikit bergedik ngeri melihat aksi huanxiu yg tiba-tiba tertawa dan dalam sekejab berubah berwajah datar selayaknya sebongkah es. "Baiklah kalian mandilah dahulu di kamar mandi ku" ucap huanxiu dan mengisyaratkan pada Xian mao untuk menunjukkan arah kepada mereka berdua. Xian map hanya mengangguk dan berniat untuk menunjukkan jalan sampai pertanyaan putri liuna membuatnya berhenti berjalan. "Eh bukanya kamar mandi hanya satu?" tanya putri liuna bingung. "Tidak! Aku membuat 4 kamar mandi dan Wc" ucap huanxiu santaj dan berkesan malas. "Apa itu Wc?" tanya pangeran minfei yg bingung dengan kata-kata asing yg diucapkan oleh huanxiu. "Tempat buang air besar" jawab Xian mao mendahului huanxiu. "Oh" ucap pangeran minfei lalu mengangguk paham. • • • • • Beberapa saat kemudian kedua putra dan putri itu kembali dengan badan yg bersih baju yg bagus dan bahkan wangi tubuh yg harum. Wangi merekapun bervarian mulai dari pangeran minfei yg beraroma cemara dan putri liuna yg beraroma mawar. Entah kenapa para wanita di era kuno ini sangat menyukai aroma mawar padahal banyak wanita yg memakainya diluar sana. "Hai kalian sudah kembali" sapa huanxiu. "Hai putri huanxi" sapa liuna dengan ceria. "Hai juga putri huanxi" ucap minfei dengan senyum manis miliknya. "Panggil saja huanxi tidak usah terlalu formal" perintah huanxiu kepada kedua bangsawan tersebut. "Eh apa boleh?" tanya mereka dengan wajah imut yg membuat huanxiu gemas dengan mereka. "Tentu, lagi pula pangkat kalian lebih tinggi dariku" ucap huanxiu santai dan berdiri dari tempat duduknya. Memang benar pangkat kedua bangsawan itu lebih tinggi, itu semua dikarenakan mereka adalah salah satu pangeran dan tuan putri dari kerajaan seljuk, kerajaan tetangga yg amat makmur dan mempunyai banyak kultivator tingkat tinggi. dan kerajaan itu dipimpin oleh ayah liuna dan minfei yaitu Kaisar Zhao, kaisar yg adil dan bijaksana banyak rakyat yg menyukai kaisar Zhao karena kebaikan hatinya, kultivator putri liuna juga tinggi yaitu tingkat 9 dan pangeran minfei tingkat 11 mereka berdua termasuk jenius dalam kerajaan dan termasuk orang yg berkuasa. Sementara huanxi lebih rendah karena pangkatnya hanyalah putri dari Jendral Lee yg masih berada di bawah kekuasaan kaisar kerajaan zhiyu. "Tapi kami ingin menghormatimu" ucap liuna bersungguh-sungguh dan dibalas anggukan oleh minfei. "Hm..bagaimana kalau kita berteman? Aku panggil kalian dengan nama kalian, dan kalian panggil aku dengan namaku saja" ucap huanxiu tenang dan diangguki oleh liuna dan juga minfei. Aku tidak percaya bahwa sebenarnya putri huanxi adalah orang yg sangat baik dan sangat jauh berbeda dari seorang sampah yg selalu dikatakan oleh para rakyat, dayang dan para pengelana yg mengenalnya batin putri liuna Lalu tiba tiba suara dari huanxiu memecahkan lamunan dari putri liuna. "Baiklah aku akan mandi dahulu" ucap huanxiu lalu segera berjalan kearah kamarnya. "Eh putri!" teriak minfei dan huanxiu tidak mengubrisnya dan tetap berjalan karena ia tidak merasa bahwa namanya terpanggil. "Huanxi tunggu!!" teriak minfei lagi lalu huanxiu seketika berhenti ditempat dan melirik lewat bahu kearah minfei yg sempat memanggilnya tadi. "Huft untung kau mau berhenti..haish..aku ingin bertanya apakah tubuhmu itu memang mirip pria? Atau memang kau ini seorang pria yg dikatakan seorang putri? Aishh aku bingung" tanya minfei panjang kali lebar dan dibalas tatapan malas oleh huanxiu. Bagaimana sijenius kerajaan seljuk menjadi bodoh pikir huanxiu. "Tentu saja aku ini perempuan, bodoh! Ini hanya sebuah penyamaranku" teriak huanxiu dan langsung berbalik dan melanjutkan aktifitasnya yg sempat tertunda oleh pertanyaan tidak bermanfaat dari pangeran minfei. "Eh" beo pangeran minfei setelah mendapatkan jawaban dari huanxiu. Sementara putri liuna yg mendengar kata "bodoh" untuk kakak keempatnya dan itu terlebih dari huanxiu, liuna berhasil dibuat menahan tawa karenanya, bagaimana mungkin kakaknya yg adalah salah satu seorang jenius di kerajaan seljuk dikatakan bodoh oleh orang yg berpangkat lebih rendah darinya. lalu baru pertama kali juga dia mendengar bahwa kakaknya yg jenius ini di ejek dengan kata bodoh oleh orang lain yg sekarang telah berstatus sebahai temannya dan sang kakak. Minfei yg mengetahui ekspresi liuna langsung saja melotot kearahnya dan berbicara dengan nada dan wajah yg berkesan garang. "Liuna apa yg kau tertawakan?!" tanya minfei marah. "Ti..tidak gege" ucap liuna dengan cengiran 5 jarinya. • • • • • Beberapa saat kemudian huanxiu kembali dengan menggunakan hanfu berwarna merah muda dan memakai sedikit jepit rambut perak berbentuk bunga di rambutnya,rambutnya dibentuk dengan sederhana tanpa sanggulan apapun, dan dengan itu huanxiu berhasil menampilkan sosok seorang putri yg halus manis dan elegan  tapi juga yg paling penting adalah tampilan Sederhana. huanxiu juga memilih aroma bunga Lavender sebagai aroma untuk tubuhnya, karena aromanya menenangkan dan berbeda dari yg lain, dulu saat dia menjadi jendral ia juga sering mengunakan aroma lavender atau jika tidak aroma Mawar biru yg sulit didapatkan tetapi memiliki aroma unik yaitu harum dan dingin seperti sifat huanxiu. Bahkan pangeran minfei tidak berhenti menatapnya walau dalam kurun waktu yg lama. Pertama kalinya ia melihat bidadari secara langsung pikir pangeran minfei mengaggumi. kecantikan yg luar biasa, bahkan mungkin dia adalah dewi yg diturunkan ke bumi hanya untukku batin pangeran minfei menghayal. Sementara putri liuna yg melihat kecantikan huanxiu hanya membuka mulutnya lebar. sebab kecantikan huanxiu melebihi gadis-gadis lain yg pernah dilihatnya, bahkan dia akan kalah telak bila bersanding dengan huanxiu pikir Liuna. "Apa yg kalian lamunkan?" tanya huanxiu setelah duduk dikursinya dengan anggun. "Eh..Tidak" ucap minfei dan liuna sedikit tergagap. "Baiklah mari kita diskusikan sesuatu yg menarik" ucap huanxiu datar tetapi suaranya tetap halus dan anggun. Terkesan seperti malaikat maut yg cantik. "Apa itu?" tanya minfei yg sudah penasaran. Sementara Xian mao sedang sibuk merapikan tempat tidur untuk huanxiu dan kedua tamu junjunganya tersebut. "Bagaimana cara kalian bisa berada di pedagang budak?" tanya huanxiu yg tengah menyesap tehnya dengan damai. Dan sesekali ia akan menghirup aroma teh harum tersebut. Wajahnya cantik sekali..Oh dewa jadikanlah dia jodohku batin minfei berdoa dengan tulus. Liuna menjawab. "kami saat itu sedang berada pada kelompok berburu di kerajaan seljuk, kami sejak hari pertama berhasil mengumpulkan hewan-ewan yg bagus dan berdaging tebal, tetapi pada suatu malam saat sedang terjadi perayaan untuk kembali ke kerajaan seljuk. beberapa mentri datang kedalam kawasan tenda berburu kami, saat itu kami bingung untuk apa mentri Tien yaitu mentri politik datang ke tenda kami, aku dan kakak keempat bertanya-tanya kepada jendral Jien jendral yg mengawasi acara berburu kami. lalu jendral jien berkata bahwa dia tidak mengetahui apa-apa lalu tanpa aba-aba apapun, para mentri dan prajurit pemberontak membantai kami dan nasip jendral jien..hiks..tidak bisa diselamatkan..huhu..aku..hiks..dan kakak keempat dijadikan sandraan..dan..dan..hiks" liuna tidak dapat menyelesaikan kata-katanya dan tanpa disadari guliran kristal bening turun dari mata cantiknya, minfei segera menepuk pundak adiknya dengan pelan untuk meringankan rasa sedihnya. Sementara huanxiu tidak berekspresi apapun dan seperti menuntut kelanjutan ceritanya, akhirnya minfeilah yg melanjutkan cerita liuna yg sempat terpotong. "Dan kami dibawa secara biadap oleh mentri Tien.." ucap minfei terpotong oleh ucapan pertanyaan dari huanxiu. "Bukankah kalian kultivator unggulan kenapa tidak melawan?" tanya huanxiu diawal cerita minfei dengan ekpresi datar yg sama. "Kami ditotok pada bagian akupuntur kami, sehingga kami tidak dapat bergerak ataupun untuk melawannya" jawab minfei apa adanya dan terselib nada geram pada ucapannya. "Oh" ucap singkat huanxiu. Setelah itu minfei melanjutkan kembali ceritanya yg sempat terpotong oleh ucapan huanxiu yg ganya berupa "oh" saja. "Kami diseret seperti karung beras dan juga pakaian kami diganti dengan pakaian budak dan dibawa ke kerajaan Zhiyu ini, awalnya kami ingin mencoba kabur tetapi kami diberi racun yg membuat aliran spiritual kami terhenti dan tidak dapat mengeluarkan kekuatan sehingga kami hanya bisa pasrah pada takdir ..saat kami terbangun kami sudah berada di tempat pedagang budak, awalnya kami selalu menolak jika kami dipisahkan bahkan kami memilih saat memakan makanan maka dari itu kami menerima luka cambuk tanpa mampu membalas sekalipun..sampai pedagang budak itu mengadakan penjualan kami dipaksa keluar untuk dijual dengan budak budak lainnya..kami tetap gigih agar tidak dipisahkan atau dibeli oleh orang jahat, lalu datanglah kamu untuk menyelamatkan kami..kami sangat berterima kasih padamu huanxi tanpa kamu kami mungkin tidak dapat bertahan dengan siksaan tanpa obat dari pedagang budak" jelas minfei dengan nada berbinar diakhir kalimatnya. "Oh" ucap datar huanxiu. Untung cantik untung sayang kalau tidak sudah kucubit pipi chabymu itu huanxi batin minfei gemas "Jadi kalian masih keracunan?" tanya huanxiu tanpa basa basi. "Masih" ucap mereka serempak. Liuna sudah tidak merasa sedih lagi karena bujukan Xian mao. "Mari ikut ke ruang obat" ucap huanxiu dan meninggalkan minfei,liuna dan Xian mao, Xian mao yg paham akhirnya menunjukkan jalan pada minfei dan liuna. ~~~~~~~ Ruang obat adalah salah satu ruang terdamai di kediaman huanxiu walau tempatnya tidak besar tapi mampu untuk menampung tanaman dan beberapa buku meramu obat yg ditinggalkan oleh huanxi. Ruangan obat didominasi dengan warna hijau alam, terdapat aroma herbal yg menyengat tetapi menenangkan untuk dihirup. Banyak tanaman herbal yg masih segar berada dipot dan ada banyak tanaman yg merambat di dinding itupun juga salah satu tanaman herbal. kebanyakan herbal diruang obat huanxiu didominasi oleh herbal yg langka karena huanxiu dan Xian mao mencari herbal itu di hutan larangan dimana hutang penuh herbal dan penuh hewan buas yg  sangat mematikan. Tetapi tidak sepenuhnya dari hutan larangan ada juga yg mengambil dari kediaman ibunda huanxi pada malam hari secara diam-diam agar tidak ketahuan dan akhirnya dipermasalahnya didepan jendral lee. "Aroma ruanganya sangat khas" liuna mengutarakan pendapatnya tentang ruangan herbal milik huanxiu. "Benar" jawab huanxiu. Entah kenapa sejak dia berubah penampilan menjadi perempuan dia lebih terlihat dingin dan sulit dijangkau tetapi tetap ramah walau sedikit kaku. "Kenapa kita kesini huanxi?" tanya minfei dan melirik kearah huanxiu. "Berobat" jawab huanxiu tanpa menoleh kearah minfei. "Xian mao.." panggil huanxiu. Xian mao segera mendekat "Iya hamba disini putri" ucap Xian mao dan berdiri disamping kanan huanxiu "Ambilkan aku rumput air, daun teratai hijau, dan anggrek ungu. Masing masing 2 buah" perintah huanxiu dan langsung diangguki oleh Xian mao. Sementara disisi lain minfei dan liuna terlihat bingung dan saling menukar pandangan, huanxiu segera menyuruh mereka berdua untuk duduk diatas karpet berbulu berwarna biru es yg dijahit oleh huanxiu sendiri, bahannya sendiri terbuat dari bulu serigala es yg pernah dikalahkan olehnya didalam hutan terdingin dibagian utara dari hutan larangan. "Apa yg perlu kita lakukan?" tanya minfei penasaran dan diangguki pula oleh liuna. "Duduk" jawab huanxiu datar. "Iya kami tau huanxi tapi kenapa harus duduk disini dan kenapa kau minta Xian mao untuk mengambil beberapa herbal langka tersebut?" timpal liuna pada huanxiu yg sedari tadi berwajah datar tanpa ekspresi. "Entahlah" jawab acuh huanxiu karena malas untuk menjawabnya. Aku lebih suka saat dia menjadi seorang pria hiks..setidaknya masih banyak bicara dan terlebih lagi sangat tampan  batin liuna mengadu. Setelah semua ramuan telah selesai ditumbuk dengan halus huanxiu segera mengeluarkan jarum perak akupuntur yg pernah dibuatnya pada pengrajin besi, dan dapat dipastikan bahwa perak tersebut sangatlah langka dan juga mahal. Semua jarum itu terlihat tajam pada ujungnya yg membuat liuna bergedik ngeri. "A..apa yg..kau..lakukan..huanxi?" tanya liuna gemetar karena takut akan jarum akupuntur milik huanxiu. "Kau, eh kaliankan kelinci percobaan" jawab huanxiu yg mampu membuat minfei dan liuna menjadi sekeras batu karena mematung. "Bercanda haha" ucap huanxiu tanpa tertawa dan berekspresi yg membuat liuna ingin menjerit ketakutan. Dimana dewi yg mereka temui di ruang tamu tadi pikir minfei dan liuna secara bersamaan. Sret Sret Sret Sret Semuanya menancap..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD