Chapter 3 : Pangeran Dan Putri?

1849 Words
"Ah lupakan.." ucap huanxiu dan meninggalkan Xian mao didalam kamarnya sendirian,sementara Xian mao yg ditinggal langsung Terburu-buru mengikuti langkah huanxiu untuk pergi keluar. Dilihatnya seorang gadis yg sedang berbaring nyaman pada gazebo didekat kolam teratai miliknya. rambut coklatnya dibiarkan meluncur ke bawah bagai air terjun yg mengalir turun dengan indahnya, wajahnya tersapu oleh angin yg membuat sebagian anak rambut yg menutupi wajahnya menari-nari, sesekali dia akan membuka mata dan menatap ke arah langit dan setelah itu ia akan memejamkan matanya kembali dengan gerakan lambat. Xian mao yg membawakan teh sedikit terkejut melihat kearah junjungannya, bukan karena tingkah anehnya, namun karena kecantikan bak malaikat milik huanxiu. bahkan Xian mao sempat mempunyai pemikiran gila yg sangat liar. Jika saja aku seorang pangeran tampan, muda dan kaya raya maka aku akan langsung melamar putri huanxi tanpa pikir panjang lagi pikir Xian mao. Seakan tahu bahwa Xian mao datang, huanxiu segera bangun dengan anggun, terlihat ujung rambutnya sedikit basah karena terkena air, tetesan air membuat perawakan huanxiu menjadi semakin cantik. "Xian mao" panggil huanxiu dengan malas "I..iya putri" gagap Xian mao. Oh astaga putri, anda mungkin dapat menghancurkan seluruh benua dengan kecantikan anda batin Xian mao menganggumi. "Ayo kita kepasar!" ucap huanxiu bersemangat yg membuat xian mao mengernyitkan dahinya. "bila hamba boleh bertanya, Kenapa anda ingin kepasar putri? Bukankah ini terlalu siang untuk kepasar? kulit anda dapat menghitam nantinya dan hamba tidak mau itu terjadi" tolak Xian mao secara halus, huanxiu hanya menghela nafas pelan dan menjawab dengan gumanan kecil. "Bahkan ini tidak lebih panas dari misiku saat berada di gunung lava" gumam huanxiu pelan sambil memerah rambutnya yg masih basah karena terkena air tadi. "Apa yg baru saja anda katakan tuan Putri?" tanya Xian mao dengan tatapan polos miliknya. Huanxiu hanya mampu menggeleng pelan dan seakan memberi tatapan malas kepada xian mao. "Tidak!" ucap huanxiu dengan nada malas "Baik" jawab xian mao patuh • • • • • Suasana pasar tidaklah terlalu ramai, itu semua dikarenakan juga oleh cuaca yg sangat panas dan juga matahari yg sangat terik, itu membuat sebagian pembeli enggan untuk keluar dari kediaman mereka. Disisi lain Huanxiu dan Xian mao tampak tengah berjalan berdampingan selayaknya seorang pasangan karena huanxiu memutuskan untuk memakai pakaian pria jadi mau tidak mau Xian mao membantunya bersiap dan mendandaninya ala-ala seorang putra bangsawan terpelajar. "Wah lihatlah tampan sekali pria itu" "Apakah dia dewa dari surga?" "Jadikan aku istrimu tuann!!" "Iyaaaa tampan sekali" "Aku iri dengan wanita muda disampingnya" Itulah serangkaian pujian dan kata-kata iri yg dilontarkan oleh para perempuan yg melihat Xian mao dan huanxiu berjalan secara berdampingan, Xian mao sangat menikmati setiap ekspresi dari huanxiu entah itu ekspresi jijik,Muak ataupun malas. Huanxiu POV Ah ini sangat melelahkan kenapa para putri bangsawan ini seperti cacing-cacing yg kurang belaian? Oh ayolah aku tahu bila aku tampan tapi tidak perlu menjadi Fanatik Seperti itu..Jelas itu sangat menjijikan bagiku, perempuan-perempuan ini sangat pandai membuat orang jijik ternyata. Aku dan Xian mao melewati toko-toko barang dan pakaian, karena aku mulai merasa sedikit lapar akhirnya aku mengajak Xian mao untuk mampir sebentar ke penjual bakpao di kanan jalan yg kulewati saat ini, penjual tersebut terlihat sudah berusia lanjut tetapi masih terlihat ketegasan dalam tatapan matanya. Aku bergegas menarik tangan Xian mao untuk mendekat kearah penjual bakpao tersebut. "Hey Pak! berikan aku 5 buah bakpao" ucapku ramah kepada sang penjual "Baiklah tuan..silakan tunggu sebentar" ucap penjual ramah, lalu ia segera membungkus bakpao pesananku dan memberikannya padaku dengan sangat ramah juga disertai dengan senyuman Aku menerima bakpao tersebut dengan senang hati. "Jadi berapa harga semua bakpao ini?" tanyaku yg tengah meraih kantung yg berisikan bakpao panas pemberian sang penjual. "5 perunggu tuan" ucap penjual itu dengan ramah "Baik ini 5 perak" ucapku dengan senang dan tak lupa untuk tersenyum hangat kepada penjual tersebut. Ia tampak terkejut dan menatap tak percaya kearah ku. "Eh banyak sekali tuan.." ucapnya bingung "Tidak apa apa anggap saja itu hadiah dariku" balasku cepat dan meninggalkan penjual itu. "TERIMA KASIH TUAN!" teriak penjual itu dengan senang. Setelah itu aku dan Xian mao pergi untuk membeli herbal dan tidak sengaja lewat ke jalan yg sedang mengadakan perjualan budak dan hewan spiritual. Awalnya aku tidak tertarik dan hanya akan lewat tetapi aku melihat Xian mao sedang memandang kearah kandang  kecil didekat sang penjual budak, aku langsung mengikuti arah pandangannya, dan yah, dia terlihat sangat menyukai kelinci kecil berbulu hitam yg berada di dalam kandang tersebut. End Huanxiu POV Huanxiu melihat jika Xian mao memiliki minat besar kepada kelinci berbulu hitam dikandang milik penjual budak.akhirnya huanxiu memutuskan untuk membelinya. "Hei bos..berapa harga kelinci hitam itu?" tanya huanxiu sambil menunjuk kearah kandang kelinci. "Wah tuan muda mata anda jeli juga ternyata. itu adalah kelinci Armor salah satu hewan spiritual tingkat 3, harganya hanya 10 emas" ucap pedagang budak itu. "Apa itu benar?" tanya huanxiu memastikan. "Benar tuan!! Saya tidak akan berbohong" tegas pedagang budak tersebut. "Baik aku membelinya" ucap huanxiu. Setelah huanxiu mengatakan itu Xian mao mengganti alih untuk membayar dan mengambil kelinci hitam itu Xian mao terlihat sangat bahagia saat menggendong kelinci hitam itu sementara huanxiu hanya mengabaikannya, huanxiu sibuk fokus melihat barang barang sampai dia melihat ada 2 orang anak yg seumuran dengan huanxi sedang meringkuk dibojok kandang dekat kuda penampilan mereka sangat tidak terurus, itu semua dapat dilihat dengan adanya baju kumuh yg sedikit robek muka yg kotor akibat lumpur dan ada sedikit luka ringan di pipi dan tangan. Huanxiu yg melihat itu merasa iba biasanya dia tidak akan membantu orang yg tidak ada hubungan dengannya namun karena dia sangat menyukai anak kecil dan menyayangi mereka akhirnya hati kecilnya tergerak untuk membeli dua anak tersebut. "Hei bos..berapa harga 2 budak itu?" tanya huanxiu pada pedagang budak tanpa mengalihkan tatapanya dari 2 anak tersebut. "2 budak itu seharga 100 keping emas tuan..tetapi mereka sedikit keras kepala, apakah tuan muda masih ingin membeli mereka jika anda membeli mereka maka saya akan memberikan potongan harga dan hanya memberi harga 70 koin emas" ucap pedagang budak tegas. "Hm..tidak masalah ini uangmu" huanxiu melempar sekantung uang yg berisi 70 koin emas dan langsung mendekati 2 budak tersebut. "Tuan muda..jika budak ini memiliki masalah anda dapat membuat keluhan pada kartu ini, kartu ini adalah atas 2 orang budak itu"  ucap pedagang budak memberi kartu kepada huanxiu. Lalu setelah itu huanxiu menerima kartu tersebut dengan enggan karena malas, tetapi ia tetap berusaha tersenyum agar pedagang budak tersebut kecewa. "Hn" hanya dibalas gumaman oleh huanxiu dan memasukkan kartu itu kedalam kantung bajunya. 2 budak itu saling pandang memandang dan langsung mundur saat mendapatkan huanxiu mendekat ke arah mereka. "Apa yg kau lakukan?!" ucap salah seorang budak yg berjenis kelamin laki-laki. "Mundur!!" ucap budak berjenis kelamin perempuan. Oh ayolah apakah muka tampanku seperti penjahat..memang kekanak kanakan pikir huanxiu. "Tenanglah aku tidak akan menyakiti kalian" ucap huanxiu merdu, bukan hanya penampilan suaranya pun terdengar mirip dengan seorang pangeran kerajaan tinggi halus dan menenangkan. "Bagaimana kami bisa percaya?!! Kau pasti akan menindas kami!!" ucap budak laki laki melotot kearah huanxiu. "Benar!! Lebih baik kami mati daripada menjadi budakmu!!" tegas budak perempuan yg bersembunyi dibalik tubuh budak laki laki karena merasa ketakutan. "Nona muda sepertinya mereka sangat keras kepala" bisik Xian mao tepat di telinga huanxiu, huanxiupun mendengarkan dengan seksama. "Ya..aku suka" jawab huanxiu lalu tersenyum lembut kepada mereka berdua. "Apakah kalian tidak mau makan? Aku hanya ingin membebaskan kalian bukan menjadikan kalian budak secara paksa" jelas huanxiu masih dengan raut wajah yg sama. Mereka berdua sedikit lega saat mendengar hal itu, memang mereka belum makan selama 2 hari karena hukuman dari pedagang budak yg terus menerus menimpa mereka. Mereka berduapun mulai berbisik agar huanxiu dan Xian mao tidak dapat mendengar kata-kata mereka. "Adik keenam bagaimana menurut Anda? Tawaran ini memang bagus, bagaimana jika setelah makan kita tikam dua orang ini agar tidak membunuh kita terlebih dahulu" bisik budak laki laki dengan pelan sayangnya huanxiu memiliki telinga yg lebih tajam daripada tatapan elang sehingga suara sekecil apapun kecuali semut dia mampu mendengarnya. "Baik..kakak keempat memang pandai!!" balas budak perempuan tersebut lalu tersenyum kecil memandang wajah budak laki-laki yg dipanggilnya kakak keempat. "Baiklah jadi bagaimana?" tanya huanxiu "Baiklah kami akan ikut" ucap dua budak itu serempak • • • • Mereka memasuki restoran dipinggir jalan,dikarenakan uang huanxiu yg semakin menipis dia hanya mampu membeli beberapa makanan utama dan biasa Kedua budak itu makan dengan lahap tanpa memperdulikan kehadiran huanxiu dan Xian mao, Xian mao sangat geram melihat tingkah laku ke 2 budak yg tidak ada sopan santunnya sama sekali. bahkan Xian mao akan menyindir atau berdehem agar ke 2 budak itu menyadari dimana batasan mereka berada. "Siapa nama kalian?" tanya huanxiu dengan lembut sambil menyesap teh miliknya. "Kenapa anda perlu tahu?!" jawab budak laki laki dengan nada tinggi. "Kalian!!" teriak Xian mao tidak senang, pasalnya ini sudah sangat kelewatan bagi para budak untuk bertingkah laku tidak sopan pada tuannya yg sangat ia junjung tinggi. "Sudahlah Xian mao" ucap huanxiu santai bagai alunan musik yg mengalir dengan lembut. "Tapi tuan mereka sudah kelewatan apalagi.." ucap Xian mao terpotong oleh ucapan huanxiu yg tegas dan tajam. "Sudah sudah jangan bertengkar" perintah huanxiu tegas tapi diselingi dengan senyuman tipis, entah kenapa saat dia berpura-pura menjadi seorang laki-laki maka huanxiu akan lebih sering tersenyum walau malamnya akan diam tanpa ekspresi seperti es batu. "Jadi siapa nama kalian? Dan aku beritahu, aku tidaklah mudah untuk dibunuh" huanxiu menyesap tehnya dengan tenang tapi mampu membuat 2 budak melotot karena terkejut, mereka sangat terkejut akan ucapan huanxiu yg tanpa diduga-duga akan ia ucapkan. "Ba..bagaimana kamu tahu ren..cana kami" ucap budak perempuan keceplosan, lalu budak laki laki langsung membungkam mulut budak perempuan dan menatap was-was kearah huanxiu. "Aku tahu semua" ucap santai huanxiu "Nah sekarang jawab, siapa nama kalian? Dan jika kalian mau kalian bisa tinggal sementara di kediamanku" ucap huanxiu menawarkan hal yg sangat menguntungkan bagi 2 orang budak tersebut. "Baiklah kami akan memberi tahu nama kami, tapi di kediamanmu" ucap budak laki laki dengan mantap "Baiklah" ucap huanxiu lalu langsung berdiri dan merapikan pakaiannya, sementara itu Xian mao tengah membayar semua makanan yg telah mereka makan tadi. • • • • • Sesampainya dikediaman huanxiu, kedua budak tersebut terkejut karena awalnya mereka pikir mungkin huanxiu adalah seorang pelajar atau putra bangsawan tapi ternyata mereka salah. mereka dibawa masuk kedalam kediaman jendral lee, mereka sangat bingung apakah huanxiu adalah salah satu putra jendral lee, tetapi itu sangatlah tidak mungkin, karena mereka tidak tinggal didalam kediaman utama melainkan didalam hutan bambu. "Kenapa kalian terkejut? Mari masuk" ucap huanxiu ramah sembari melangkah pergi masuk kedalam kediamannya, diikuti juga oleh Xian mao dan 2 budak tersebut. 2 budak tersebut terlihat tercengang melihat dekorasi yg sangat indah, didalam halaman terdapat tanaman herbal yg sangat segar, didalam pot juga terdapat bunga yg menggantung diatas langit-langit ruangan bagaikan sebuah lampu yg indah seperti kristal, ruangan itu lebih didominasi dengan warna biru muda, hitam dan juga ungu muda. "Duduklah" ucap huanxiu mempersilakan sementara Xian mao bergegas ke dapur untuk menyeduh teh dan menyiapkan beberapa camilan untuk huanxiu "Eh..iya" ucap mereka serempak dan langsung duduk berhadapan dengan huanxiu "Mari mulai dari awal..perkenalkan diri kalian begitu juga aku akan memperkenalkan diriku" ucap huanxiu santai tapi terdengar seperti perintah dan 2 budak itu akhirnya berbicara "Perkenalkan aku Pangeran Zhao Minfei putra ke empat dari kerajaan Seljuk" ucap budak laki laki memperkenalkan diri dengan nada sombong "Dan aku adalah putri  keenam Zhao Liuna dari kerajaan seljuk" ucap budak perempuan dengan antusias dan menatap remeh kearah huanxiu yg hanya menatap biasa ke arahnya. 2 budak itu ingin melihat ekspresi terkejut dari huanxiu, sayangnya harapan itu tidak akan terwujud karena huanxiu sudah mengetahuinya dari awal, karena logat bahasa mereka yg sombong dan angkuh memperlihatkan bahwa mereka dari golongan kalangan bangsawan atas dan memiliki kedudukan yg sulit digoyahkan. "Baiklah perkenalkan aku adalah..."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD