Chapter 2 : Undangan Makan Malam?

1482 Words
"Hosh..hosh...tuan putri anda mendapat..hosh..undangan makan..hosh malam" ucap Xian mao yg terlihat sehabis maraton 100 km.gak lah mati duluan ntr si Xian mao:v "Hei tenangkan dirimu..ayo tarik nafas..." huanxiu membuat arahan untuk menarik nafas dan diikuti oleh Xian mao "Dan buang perlahan.. hufth" ucap huanxiu yg membuang nafasnya perlahan dan diikuti lagi oleh Xian mao Setelah dirasa sudah cukup teratur nafas pelayannya,huanxiu mulai menanyakan satu persatu soal agar pelayan kecilnya tidak kesusahan untuk menjawabnya. "Ada apa? Coba jelaskan" ucap huanxiu santay sambil menyesap teh miliknya. "Tuan putri anda mendapatkan undangan untuk makan malam di ruang makan utama" tegas Xian mao menjelaskan walau terselip sedikit rasa khawatir. "Putri..apakah anda akan baik baik saja..?" ucap Xian mao sendu,karena takut tuannya dipermalukan lagi oleh selir pertama dan kedua "Hm..lalu aku harus bagaimana?" tanya huanxiu yg masih menikmati tehnya dengan tenang. "A..em anda bisa tidak menghadiri nya.Ya! Anda bisa bilang ingin makan disini..dikediaman anda yang mulia" ucap Xian mao senang karena mendapat ide brilian tapi huanxiu langsunh menggelengkan kepalanya "Tapi tuan putri.." ucap Xian mao terpotong "Tidak Xian mao, semakin kita menjauh masalah tidak akan pernah habis,tapi dengan kita menjalaninya itu lebih baik bukan? Karena tugas kita berkurang..aku juga akan membuat semua orang kaget. oh iya!! Ajarkan aku tata krana"ucap huanxiu bijak setelah itu menyeret tangan Xian mao kedalam kediamannya 5 jam telah berlalu dan sekarang sore haripun tiba mata hari sebentar lagi akan digantikan dengan bulan dan bintang sementara huanxiu yg sudah hafal dengan tata krama dan tingkah laku para putri sudah tertidur dan Xian mao yg tidak tega membangunkanyapun hanya bisa memberi selimut pada huanxiu, dan sampai nanti jam makan malam tiba Xian mao akan mempersiapkan huanxiu Tak berselang lama acara makan malam pun tiba, sementara dikediaman utama Kediaman Utama Lee Jendral Lee dan selir pertama maupun kedua sudah memasuki ruang makan,sementara para putra dan putri belum ada yg hadir kecuali yuan Fei anak dari selir pertama,Selir Ruen "Fei-er" ucap lembut selir ruen pada anaknya Note: [ embel" (er) itu artinya untuk orang tersayang] "Iya ibunda" jawab yuanfei lemah lembut,yg membuat para pelayan mengaguminya "Kemari lah duduk didekat ibunda" selir ruen menepuk sebelah kanan tempat duduknya,sementara yuanfei dengan cepat duduk dan tersenyum manja Jendral Lee yg melihat interaksi antara Ibu dan anak itu hanya tersenyum dan sedikit mengingat kembali dengan mendiang permaisurinya, dan berpikir apakah jika yg istri(permaisuri) masih hidup akan dekat dengan huanxi.tapi dengan segera jendral menepisnya sejauh mungkin Mana ada ibu yg akn menyayangi putri yg membunuhnya..pasti di alam sana yearning senang dengan yg aku lakukan pada huanxi Batin jendral lee sambil mengangguk" kecil Tak lama kemudian satu persatu putra dan putri memasuki ruangan Kasim yg menjaga di luar pintu pun segera mengumumkan kedatangan para anggota keluarga lee "Selir kedua Min Chao Yuen dan putri Lee Zuyan memasuki ruangan" ucap kasim memberitahukan pada anggota keluarga yg berada didalam ruang makan Setelah itu disusul dengan putra ke dua kediaman lee anak selir min "Pangeran Lee Zhi yao memasuki ruangan" ucap kasim itu lagi Setelah itu mereka semua hanya perlu menunggu anak dari permaisuri siapa lagi kalau bukan huanxi dan Hwang Sementara dikediaman Huanxiu sedang terjadi sedikit masalah "Nona..nona anda harus bangun untuk makan malam" ucap Xian mao yg tengah membangunkan huanxiu pasalnya ini sudah lebih dari waktu yg ditentukan "Engh" "Ayo nona..anda harus makan malam" ucap Xian mao lagi sambil menggoyangkan badan huanxiu "Iya iya..kenapa kau tidak sabaran" protes huanxiu dan ditanggapi kekehan oleh Xian mao • • • • Setelah bersiap dan memakai pakaian biasa dan pita untuk merias rambutnya,dan tak lupa huanxiu memakai cadarnyan. huanxiu dan Xian mao sudah siap Mereka berdua berjalan keluar dari kediaman dengan santai sambil menikmati pemandangan malam yg indah..yah bagaimana lagi jarak kediaman huanxiu dengan kediaman utama lumayan jauh dan kediaman huanxiu termasuk terpencil dan didekat hutan bambu belakang kediaman lee Setelah sampai didepan pintu huanxiu tidak sengaja berpapasan dengan Kakaknya yaitu lee Hwang zhao "Eh" ucap keduanya saat hampir saja bertabrakan Lalu mati mereka saling bertemu tidak lama setelah itu Hwang Zhao tersenyum pada adiknya ini pasalnya ia sangat sayang dan rindu dengan adik kecilnya "Meimei kau sudah besar..aku sangat merindukanmu" ucap Hwang Zhao sedikit menatap sendu kepada huanxiu Huanxiu tersadar lalu tersenyum " benarkah gege..adik ini juga sangat merindukan gege..kenapa gege selalu sibuk ucap" huanxiu yg sedikit memanyunkan bibirnya yg dibalas cubitan..ya kakaknya ini tau bahwa sangat adik sedang masam..tapi walau  ada cadar yg menutupi wajah adiknya itu tidak berpengaruh pada Hwang Zhao Akhirnya mereka masuk keruangan dengan bersama sama "Pangeran Lee Hwang Zhao dan Putri Lee Huanxi Ning memasuki ruangan" ucap kasim             Lee Hwang Zhao :    ° berperawakan tinggi    ° wajah tampan bak malaikat    ° memiliki warna rambut berwarna Putih/ silver    ° Kulitnya berwarna putih susu    ° sangat penyayang kepada adiknya yaitu Huanxi    °Mengenakan Hanfu berwarna Putih diselingi warna perak dibagian hiasannya.               Lee Huanxi Ning : °Berperawakan Imut,lumayan tinggi untuk gadis kecil seumurannya °Berwajah cantik bak malaikat °memakai cadar putih halus berwarna biru senada dengan pakaiannya °mengenakan hiasan pita untuk hiasan kepalanya °rambutnya sedikit disanggul dan diberi kepang dua untuk menambah kesan ayu pada diri huanxiu:)        Setelah itu semua mata yg ada diruagan itu tertuju pada Sepasang adik kakak itu, sang putri bertubuh kecil berjalan dengan anggun layaknya putri bangsawan lainnya sementara disebelah kirinya sang kakak terlihat tampan dengan tubuh tegap,dada bidang,rambut berwarna putih,kulit berwarna putih dan juga lesung pipi yg sangat manis membuat kedua orang itu menjadi tujuan padangan orang orang yg berada didalam ruang makan tersebut. Setelah pangeran Hwang dan Huanxiu duduk diruangan barulah mereka semua sadar dan menggeleng cepat.sementara huanxiu tidak memperdulikan kehadiran orang orang selain kakaknya yaitu pangeran Hwang. Yuanfei yg melihat kedekatan kakak adik itu menjadi iri dan sangat membenci huanxiu.sebab kakaknya itu lebih mementingkan pekerjaan daripada dirinya. "Hormat putra ini pada ayahanda" ucap pangeran Hwang berdiri dari mejanya lalu membungkuk kearqh jendral lee "Ah..iya putraku janganlah terlalu formal pada ayah..kau memang sangat berjasa aku bangga padamu" ucap jendral lee "Baikla ayah" balas pangeran Hwang sambil tersenyum Disebelah kanan Selir Ruen menggenggam ujung pakaiannya dengan erat.kalau saja putranya itu memilih menjadi jendral dan bukannya mentri keuangan maka yg akan merasa bangga adalah dirinya.setelah melihat kearah huanxiu, selir ruen mendapat suatu ide untuk mempermalukan huanxiu. "Ah..putri huanxi kenapa anda tidak memberi salam pada ayah anda? Dimanakah sopan santun anda putri huanxi!" ucap tegas selir ruen "Benar apa kata ibunda..bagaimana bisa anda tidak mengucapkan salam pada ayahanda?" timpal Yuanfei. Huh memang dasar dua rubah sialan..beraninya ingin menjebakku..batin Huanxiu "Oh..Baiklah salam jendral lee" ucap huanxiu asal asalan "Salam apakah itu putri!!!..dimana tata kramamu!!!? Sepertinya kau tidak punya kesopanan!!" marah jendral lee "Heh..sopan santun? Tata krama? Siapa yg akan mengajarkan ku tata Krama dan sopan santun jendral lee? Sementara putri ini hanya tinggal di gubuk tua tanpa adanya seorang momo? Lalu apakah putri ini akan secara ajaib bisa belajar tata Krama dan sopan santun?" ucap huanxiu yg bermaksud menyindir jendral lee.huanxiu menunjukkan senyum meremehkan pada semua orang walau wajahnya tertutup cadar Note : [momo: seorang pengasuh yg bertugas mendidik putri bangsawan tata krama dan sopan santun] Jendral lee seketika mematung.benar adanya jika dia tidak memberikan momo pada anaknya ini,itu juga karena dia sama sekali tidak ingat pada putri huanxi..selir ruen dan selir Chao juga sama halnya dengan jendral lee tidak memperhatikan huanxi sejak dia berumur 5 tahun. Selir ruen yg mengetahui terdesaknya sang suami langsung menjawab perkataan huanxiu "Putri huanxi..bagaimana anda bisa berkata demikian? Bukankah ibunda sendiri sudah memberikan momo padamu? Tapi anda sama sekali tidak perduli dan bilang bahwa anda tidak menginginkan momo" balas selir ruen yg membuat jendral lee melotot pada huanxiu "Benarkah? Lalu kapan tepatnya itu terjadi? Dan berhenti berkata kalau kau ibundaku..sementara ibuku hanya Permaisuri Yearning!" tanya huanxiu dengan tatapan polos dan diakhir kalimat berbicara dengan tegas Selir ruen mengeratkan genggamanya pada ujung pakaiannya. Bagaimana anak sialan ini bisa menjawab pertanyaan dengan pertanyaan..sejak kapan sampah ini menjadi pintar berdebat. Batin selir ruen "Baiklah putri tapi saya tetaplah ibunda anda..dan apakah anda lupa? Bukankah waktu itu saat ulang tahun anda yg ke 6?" tanya selir ruen lagi "Oh jangan mimpi ibuku hanya satu.ck..dan bukankah saat itu anda sedang pergi liburan dengan keluarga anda selir ruen? Mungkinkah momo yg anda berikan itu tak kasat mata?mungkin iya" ucap polos huanxiu sambil mengangguk angguk menyetujui ucapanya sendiri Selir ruen hampir tersedak oleh minuman yg akan diminumnya.memang benar adanya, saat ulang tahun ke 6 huanxi..dia beserta keluarganya meninggalkan putri kecil itu sendirian dikediaman lee tanpa ada yg menjaga kecuali Xian mao kecil. Jendral yg mengetahui kebohongan selir ruen segera menutupinya agar sangat istri tidak merasa malu. "Ah..sudah sudah! Ayo makan jangan pikirkan hal sepele seperti itu" ucap jendral lee sambil mengibas ibaskan tangan ya keatas "Benar" sahut semua orang kecuali pangeran Hwang • • • • Setelah acara makan malam selesai huanxiu kembali kekediaman dengan tenang karena didampingi sang kakak yaitu pangeran hwang Setelah hening sejak tadi pangeran Hwang memulai membuka pembicaraan "Mei-mei kenapa kau tidak cerita jika para selir itu semena mena kepadamu" ucap pangeran Hwang menatap huanxiu sendu "Yah..itu karena huanxi lemah" ucap huanxiu secara tidak sadar menjawab pertanyaan pangeran Hwang "Eh..kenapa kau bicara seolah huanxi itu orang lain?" bingung pangeran hwang "Ah..anu memang huanxi kan dulu lemah gege..jadi yah bisa ditindas dengan mudah" jawab huanxiu sedikit tergagap "Oh..tapi tenanglah sementara gege ada disini mei mei akan aman" tegas pangeran hwang "Terima kasih gege" ucap huanxiu berbinar dan tersenyum lembut kepada kakaknya itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD