Pagi hari, di mana Erlangga bangun lebih awal dan berjalan menuju ke arah ruangan di mana Galang berada. Saat ia membuka pintu ruangan tersebut, ia melihat Dewi dan Galang masih di sana dalam kondisi yang memilukan. Kasih sayang Dewi pada putra nya benar-benar terbukti. Pria itu berdehem pelan untuk menyadarkan dua orang tersebut. Dewi yang melihat keberadaan Erlangga di sana langsung mendekap sang putra dengan erat, menatap Erlangga dengan tajam dan penuh kebencian. "Apa? Kamu pikir aku akan menyakiti anakmu?" Tanya Erlangga dengan sinis. "Tidak bisakah kamu memaafkannya?" Balas Dewi dengan berani. "Dia menyakiti putramu yang lain, dan kamu memintaku untuk memaafkannya?" Sahut Erlangga lengkap dengan senyuman miringnya yang tampak seperti iblis kejam. "Alvaro tidak berniat menyakiti