Cahaya matahari masuk lewat fentilasi jendela, membuat seorang gadis yang tengah terbaring di tempat tidur sedikit bergerak tak nyaman. Cahaya itu benar-benar sangat menganggu mimpi indahnya. Srek. Sebuah tarikan pada tirai jendela membuat cahaya matahari yang cerah tersebut langsung menerangi tubuh gadis cantik tersebut, membuat sang pemilik tubuh langsung terjingkat kaget. "Mata gue perih," gerutu Atala sembari mengucek ke dua matanya dengan kasar. "Jangan di kucek! Entar merah," dengan sigap Alvaro meraih tangan Atala yang sibuk mengucek mata, Atala membuka matanya sedikit demi sedikit untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam retina matanya sebelum akhirnya terbuka dengan sempurna. Menatap betapa indahnya sinar matahari yang bersinar pagi hari. "Udah pagi?" Tanya Atal