33

950 Words

POV Ilana "Apa kamu akan terus mengoceh mengatakan tentang lelaki itu di depan suamimu sendiri?! Sampai kapan pun, kamu akan terus jadi istri Abang selamanya!" ucap Bang Rivan tegas dengan sorot marah. Aku tersenyum simpul, senang mendengar perkataannya juga melihat matanya yang begitu cemburu. Dia begitu marah aku membahas Pak Adam, tapi dia sendiri bermesraan dengan Rifani di depanku tanpa sungkan seolah aku kerbau d***u. Tadi pagi saja waktu disidang oleh bapak, ia bisa-bisanya saling tatap dengan Rifani seolah tak memikirkan perasaanku sama sekali. Astaga, benar-benar suamiku ini minta didorong ke got yang bau banget. "Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" tanyanya penuh selidik. Aku menggelengkan kepala cepat. "Gak papa, ingin senyum aja dengar Abang yang yakin banget aku bakal tet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD