Some memories don't need grand events to last forever. Just four heartbeats, a soft laugh, and a quiet ride above the city.
***
“Anta bajunya warna apa?”
“Mama,” sahut Anta, berceloteh.
“Green and terracotta, Mama,” ujar Sofi lagi, seolah mengartikan babbling putra kecilnya.
“Tatatata.”
“Kalau Alta terracotta and green, kebalikannya Anta.”
Mendengar namanya disebut kembarannya, Alta merangkak mendekat, lalu merebahkan kepalanya di perut Anta. Abangnya tertawa geli.
“Ntantanta,” celoteh Alta sembari ikut tergelak.
“Anta perutnya geli. Alta boboin sih,” ujar Sofi, ikut tertawa melihat tingkah mereka.
Alta berguling pelan, wajahnya ia benamkan di perut Anta, membuat sang kembaran kembali meledakkan tawa. Tangan Anta mendorong-dorong kepala Alta, memintanya berhenti, namun Alta seper
