205: A STROLL WITH MY FIRST HOME

1609 Words

Before I was a husband, a father, or even a man—I was someone's child. And sometimes, I still need to walk beside her to remember who I am. *** Matahari belum benar-benar condong, meski waktu kian petang. Langit masih terang, meski sedikit meredup. Birunya permadani cakrawala berhiaskan semburat jingga nan tipis di ufuk barat. Cambridge terasa ramai namun tak riuh. Jalanan berbatu masih dipenuhi turis yang menjinjing tote bag. Sesekali mahasiswa yang bersepeda tampak mengayuh santai dengan buku menumpuk di keranjang. Warga-warga lokal berjalan cepat sembari membawa roti atau belanjaan lainnya-sepertinya bergegas pulang. Eldra melangkah pelan di samping sang ibu, sesekali memperhatikan Andien yang tangannya sesekali membetulkan tas di bahu. Ia pun tak berniat mempercepat langkah. Suasana

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD