Denis kembali ke rumah mewah itu dengan kepala tertunduk lemas. Harus kemana lagi Denis pergi mencari Dini, Sang Nona Muda. "Kenapa raut wajahmu seperti itu. Mana Nona Muda?" tanya Rosa dengan ketus. Kepalanya celingukan mencari-cari keberadaan Nona Mudanya itu. Tubuh Denis terasa sangat lemas sekali. Denis langsung terduduk di ruangan belakang. Ponselnya di letakkan di meja serbaguna itu, punggungnya bersandar pada kursi rotan yang sedang di dudukinya itu dengan kedua matanya di pejamkan meengadah ke atas menghadap ke arah langit-langit ruangan rumah meah itu. Masih terngiang dengan jelas suara keras penuh amarah dari Tuan Herman. Sepertinya ada yang tidak beres, begitu juga dengan Benny, tangan kanannya itu. "Hei ... Denis. Nona Muda Dini kemana? Kenapa dia tidak kembali pulang bersa