22

1023 Words

"Waalaikumsalam ... Zya ... Masuk Nak," jawab Mita pelan saat membukakan pintu ruang depan. Sosok Zya yang begitu ramah dan baik membuat Mita seoalh tersihir dengan keanggunan yang di miliki oleh Zya. "Ini buat Ibu. Kebetulan Umi memasak banyak, dan kata beliau ini harus di cicipi, karena makanan khas dari tanah kelahiran Umi," ucap Zya dengan suara lembut. Adam sendiri masih berada di ruang tengah. Sedikit agak mendengar pembicaraan antara Ibunya dengan tamunyayang seperti suara perempuan. Jujur Adam belum ada keinginan untuk berumah tangga, karena memang belum memiliki jodoh yang tepat. Memilih anita tidak seperti memilih baju yang banyak di pajang di toko, tapi butuh sesautu yang spesifik dan di lihat dengan runtut apakah memang pantas, sejalan dan memiliki pemikiran yang setujuan. I

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD