Dini hanya bisa menarik napas dalam, lalu menghembuskan napas itu perlahan. Kedua mata bulat yang indah iyu pun pagi ini terlihat sendu. Ada kesedihan yang terihat pada binar matanya yang redup dan ada kekecewaan pada sorot mata Dini yang tidak terungkap. "Aku tidak tahu, Mas Herman. Rasa itu sebenarnya masih ada apa tidak. Atau semua yang aku rasakan saat ini hanya semu atau mungkin hanya rasa iba melihat MAs Herman seperti ini. Tapi, satu hal yang perlu Mas Herman tahu, aku kecewa dan bahkan sangat kecewa kepadamu, Mas. Aku hanya merasa sebagai tumbal di sini, dan kamu? Apa fingsimu sebagai suami yang katanya bisa melindungi istri? Seharusnya, Mas Herman membela aku dan menjaga aku dengan baik, walaupun aku hanya mantan wanita malam," ucap Dini pelan mengungkapkan semua sesal di hatin