70

1012 Words

CKLEK ... Pintu kamar Dini sudah terbuka. Dini tidak terkejut, cukup menatap laki-laki itu dari arah kaca meja rias yang ada di depannya. Kedua mata Dini membola, terkejut dengan senyum laki-laki yang sempat membuatnya bahagia saat itu. DEG!! DEG!! DEG!! Degub jantungnya pun berdetak dengan keras. 'Mas Adam? Kenapa harus kamu yang datang? Ini bukan waktu yang tepat,' lirih Dini berucap sambil menatap wajahnya sendiri ke kaca meja rias. Tentu saja, Dini pasti malu menatap wajah Adam. Begitu juga sebaliknya, Adam pasti malu menatap dirinya yang kini kembali menjadi wanita pemuas lelaki hidung belang. 'Tapi sebentar, kenapa Mas Adam juga masuk ke kamar ini? Itu tandanya Mas Adam, lelaki berikutnya yang harus Dini puaskan di ranjang yang hangat ini. Berarti, Mas Adam, sama seperti lel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD