Virtual Man

Mungkin seseorang pernah suka atau mengagumi seseorang dalam diam. Kalau itu sebuah obsesi, mungkin seseorang hanya penasaran saja padanya. Hanya ingin memiliki. Namun, jika itu suka atau kagum, maka pasti ada satu sikapnya yang membuatmu tidak bisa berpaling darinya. Meskipun begitu namun ada kalangan yang tidak bisa mengungkapkan perasaan cintanya. Sebab terkadang perasaan memang sulit untuk diungkapkan. Biasanya mereka pun hanya bisa memendam rasa, menunggu, serta mengagumi seseorang dalam diam. Mungkin perasaan yang paling menyenangkan adalah ketika dia tahu, dan membalas perasaan yang kau miliki. Namun, akan terasa berat dan sedih pastinya jika hanya bisa menyukai dalam diam. Dikarenakan perasaan tak kunjung berbalas. Bagi sebagian orang, diam-diam mengagumi seseorang itu menyesakkan. Tapi untuk sebagian lagi, itu menjadi sebuah jembatan untuk harapan. Berbeda dengan dunia nyata, nyatanya ada seseorang yang menyukai someone yang tidak mereka kenal bahkan tidak nyata jika bisa dikatakan seperti itu. Ya, mereka ada seseorang yang menyukai someone dengan cara virtual yang tidak nyata. Kemajuan teknologi serta kecanggihannya saat ini sudah semakin marak, sehingga membuat hampir seluruh orang mengerti akan sosial media. Walaupun sebenarnya media sosial penuh kepalsuan namun tidak ada manusia yang bisa terlepas dari belenggu tersebut. Kita pun sebenarnya juga sama setiap hari selalu berhubungan dengan media online baik untuk sekedar istirahat, santai, update status, atau hal lainnya. Sebenarnya tidak ada salahnya jika kita ikut berselancar di media sosial. Namun, jangan sampai menggunakannya sebagai media untuk saling melempar sindiran pedas dengan pengguna lain. Sebab hal itu bukanlah aktivitas yang bijak dan kesannya buruk. Apapun alasannya, sekalipun itu tentang cinta namun sebaiknya kita menyikapinya dengan kesabaran. Oh ya, tidak lupa. Media sosial kini bukan hanya sekadar untung pengisi waktu luang. Media sosial yang berkembang dapat memberikan kita banyak kenalan orang-orang banyak yang mungkin kita tidak kenal dan tidak tahu asal-usulnya dari mana. Akan tetapi  dari pertemanan media sosial yang semakin lama semakin akrab jika terus-terusan saling bertukar kabar dan mengirimkan pesan tentu saja menimbulkan sebuah perasaan bagi beberapa orang. Ya, hal itu bisa dikatakan dengan cinta virtual. Jika kita menjelajahi website dan mencari pengertian virtual. Telah disebutkan bahwa Virtual memiliki sinonim mirip atau maya. Bisa dikatakan pula bahwa virtual adalah segala komunikasi yang dilakukan secara maya untuk terhubung dengan lawan bicara. Praktiknya sudah merambah ke berbagai sendi kehidupan, termasuk pendidikan sebagai metode pembelajaran yang terbarukan. Tidak hanya mengandalkan internet, ruang komunikasi virtual adalah aplikasi. Ruang untuk melakukan banyak tipe komunikasi, entah itu teks, suara, video, dan berbagai panggilan lainnya. Jenisnya juga beragam, ada yang formal, informal, dan lain-lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, virtual adalah memiliki tiga arti atau makna. Pertama disebut secara nyata. Kedua adalah mirip atau sangat mirip dengan sesuatu yang dijelaskan. Ketiga diartikan tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak komputer, misalnya di internet. Untuk praktik di kehidupan nyata, virtual adalah sesuatu yang bersifat maya. Kini banyak difungsikan di berbagai sendi kehidupan dan bidang. Pendidikan, sosial, politik, kemasyarakatan, bisnis, dan masih banyak lagi. Biasanya diterapkan untuk keperluan sekolah, rapat, diskusi, dan lain-lain. Sederhananya, virtual adalah mirip dengan sesuatu yang dijelaskan melalui perantara internet. Tanpa internet, komunikasi virtual tidak bisa dilangsungkan. Virtual adalah bentuk komunikasi langsung tanpa bertemu secara nyata, hanya mirip seperti nyata. Media komunikasi virtual adalah gawai seperti smartphone, komputer, laptop, smart TV, notebook, dan netbook. Tidak cukup dengan gawai dan internet, komunikasi virtual masih harus diperantarai sebuah aplikasi. Aplikasi bisa disebut sebuah ruang yang bisa digunakan untuk bertemu dan melangsungkan suatu pertemuan yang mirip dengan kenyataan sebenarnya. Ada banyak sekali jenis aplikasi untuk komunikasi virtual yang bisa digunakan. Tiruan atau Replika digital yang cukup mirip terhadap sesuatu yang nyata. Tiruan aset yang dibuat oleh perangkat lunak komputer walaupun tidak bisa dikatakan 100% kemiripan dan fungsionalnya, namun cukup mewakili interpretasi digitalnya. Jika kita contohkan dalamVirtual adalah istilah bahasa gaul yang digunakan dalam hubungan cinta, virtual artinya adalah bertemu pasangan dan menjalin hubungan di media sosial, komunikasi yang dilakukan yaitu chating, video call atau telpon, dan tidak pernah bertemu di dunia nyata. Virtual sendiri sebenarnya adalah istilah yang digunakan dalam jaringan komputer, yaitu jenis teknologi yang dapat digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi lewat gadget. konteks kehidupan nyata,  dapat digambarkan seperti otak manusia di mana pemikiran berperan sebagai terjemahan fungsi dari otak, yang dapat dianggap sebagai implementasi virtualisasi. Tujuan utama penggunaan virtualiasasi dalam teknologi informasi adalah memangkas penggunaan terhadap sumber daya utama agar lebih efisien dan penekanan biaya yang murah. Manfaat infrastruktur yang tersedia serta dapat memanipulasikan sebagian fungsinya untuk sesuatu hal yang baru, menjadi jawaban dari permasalahan pengembangan teknologi yang kerap kali terhambat olehnya. Termasuk dengan pasangan yang menjalin hubungan secara virtual. Pasangan yang menjalin hubungan cara virtual merupakan kedua orang yang saling menaruh rasa dan harapan kepada seseorang yang mereka sukai di dunia maya yang biasa disebut dengan dunia virtual. Simpel saja sebenarnya, namun itu sudah menjadi kebiasaan orang-orang dewasa ini. Bahkan apa saja banyak melakukan hal-hal secara virtual termasuk dengan melakukan kegiatan seperti belajar online, belanja online, bermain game online, dan semuanya yang berkaitan tentang online. Pasangan yang menjalani hubungan secara virtual memiliki tantangan yang berat. Mereka harus kuat rela menahan rindu karena faktor jarak yang membuat jarang bertemu. Padahal sebagai sepasang kekasih, pertemuan adalah hal yang menyenangkan. Meskipun telah dipermudah dengan teknologi untuk berkomunikasi, namun keuntungan ini tak akan bisa menggantikan pertemuan secara langsung. Benarkan? Cinta bisa ditemukan dimana saja, namun hanya cinta yang luar biasalah yang bisa terwujud oleh kedua manusia yang sama-sama luar biasa. Kisah ini tentang dua manusia yang sama-sama mencintai dalam virtual. Tentang mereka yang menjalin hubungan dan merasa nyaman dengan seseorang yang belum pernah ditemuinya. Dan juga tentang rasa, yang harus bertahan demi menjaga perasaan walau jarak menjadi halangan. Kata orang, sangat mustahil bila kisah virtual menjadi kenyataan. Hal ini dapat diibaratkan membeli sesuatu secara online dan offline. Sebagai contoh kecil, jika ada barang yang ingin dibeli dijual di dekat rumah lingkungan tempat kita tinggal, tentu saja kita akan memilih yang terdekat bukan? Bukannya memilih virtual online yang tentu saja lebih memakan jarak yang jauh dari tempat kita tinggal. Sesederhananya begitu, jika ada yang nyata di dunia real untuk apa mencari seseorang di dunia virtual? Seseorang di dunia nyata bukan kah lebih dapat diraih daripada seseorang di dunia virtual? Pertanyaanku hanya satu... “Bisakah kisah virtual kita menjadi nyata?”