Pria itu tertunduk lesu tanpa berani mengucap sepatah kata pun. Tangannya yang menyatu di depan lutut dimana sikunya berpangku di atas paha terlihat bergetar dan berkeringat. "Masih tidak mau menjawab?" Suara Revan terdengar padat dan jelas dimana raut wajahnya terlihat mengeras. Entah apa yang pria itu berikan hingga pria di hadapannya tak mengucap sepatah kata. Tak jua mendapat jawaban, Revan meminta anak buahnya menunjukkan sesuatu. Seketika mata pria itu melebar sempurna saat melihat anak dan istrinya ditodong senjata dalam layar laptop di hadapannya. "Jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya, aku tak akan segan memintanya menembak anak dan istrimu." Revan memainkan ponselnya kemudian terlihat menghubungi seseorang dimana sambungan langsung terhubung. "Kau bisa menembak mereka da