Setelah mengobrol kecil sebagai ayah dan anak, Aldra lebih memilih berjalan untuk masuk ke dalam kamar. Kamar mereka sekarang sudah berpindah di lantai dasar karena sebagai suami Aldra mulai menghawatirkan kehamilan istrinya yang menginjak bulan kesembilan. Dan tidak mungkin Aldra membiarkan istri cantiknya naik turun tangga dengan beban berat dari perutnya yang kian membesar. Aldra mulai menutup pintu dan menghampiri tubuh Alika yang terbaring, wanita hamil itu sudah tertidur, kening Aldra mengerut, apakah dirinya terlalu lama mengobrol hingga membuat Alika ketiduran. Aldra mulai menaiki ranjang, dan menyandarkan punggungnya di kepala ranjang. Tangan kekarnya mencoba mengusap pipi mulus Alika dengan gerakan kecil, berniat terus melakukan itu sampai Alika terbangun, dan keti