Langkah kaki Aldra terasa berat saat memasuki apartemen. Entah mengapa asupan oksigen serasa tidak ada sedikit pun di ruangan luas ini. Semuanya terasa sangat menyesakkan. Punggung rapuh Hana yang terlihat semakin kurus. Membuat Aldra menjadi pria yang paling berengsek, hari-hari Aldra terasa begitu cerah dengan berbagai pelangi yang mengelilingi, sedangkan hari-hari Hana terasa begitu kelam dengan kata 'rindu' dan kata 'menunggu' yang siap mengoyak berat tubuhnya untuk berkurang dari hari ke hari. "Akhirnya kau pulang." Dan Aldra hanya mempunyai rasa bersalah di dalam lubuk hatinya saat ini. Tubuh Hana masih memandang ke arah depan tanpa menghiraukan tubuh Aldra yang sudah berada di belakang tubuhnya. Suara wanita itu terdengar serak dan saat tubuh itu berbalik. Aldra mene