32. Dasar Kian!

2201 Words

“Tetaplah jadi dirimu sendiri, Fi. Kalau lagi marah, kecewa, kesal, tunjukkan aja di depanku. Yang penting, kamu jangan pernah ke mana-mana. Bisa, kan, Fi?” Kalimat itu membuat mataku mengerjap. Aku berdehem pelan, lalu agak menjauh. Terlebih setelah Mas Kian menurunkan tangannya. “Aku enggak berani janji apa pun, Mas. Tergantung Mas Kian-nya juga.” “Kalau hanya tergantung aku, itu enggak akan pernah bisa. Beneran enggak akan berhasil kalau hanya aku yang harus ini dan itu. Dari kamunya juga harus berusaha.” “Aku bukannya enggak mau, Mas, tapi aku enggak tahu. Maksudnya, aku akan berusaha, tetapi aku enggak berani kasih jaminan apa pun.” “Ya udah, it’s ok. Selagi kamu enggak melampaui batas—” “Pun berlaku buat Mas Kian. Sekali Mas melampaui batas, toleransiku enggak tinggi. Udah kubi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD