Back to Nafi’s POV Sejak kapan memandang Mas Kian tidur jadi terasa semembahagiakan ini? Baiklah, senyum-senyum sembari memandang Mas Kian tidur memang bukan kali pertama aku lakukan. Aku bahkan sudah tidak bisa menghitungnya dengan jari tangan karena memang sudah sangat sering. Namun, siang ini rasanya sungguh berbeda. Senyumku kali ini karena dadaku terasa luar biasa penuh. Dadaku membuncah bahagia sampai sulit bagiku untuk mendeskripsikannya. Mas Kian adalah laki-laki 17 C. Apa ini benar-benar nyata? Rasanya masih seperti mimpi. Aku takut jika aku bangun tidur nanti, semua itu hanyalah khayalan semata. Kalau boleh jujur, saat aku dan Mas Kian menikah, aku bahkan masih kepikiran dengan laki-laki 17 C. Hanya aku selalu berusaha menekannya karena mana mungkin aku memikirkan laki-laki