98. Happy Anniversary!

2327 Words

Lima hari kemudian … Selesai mandi, Nafi sudah tidak ada di kamar. Aku mencium parfum favoritnya. Itu artinya, dia sudah selesai dandan. Pasalnya, dia selalu menyemprotkan parfum pada step terakhir. “Mas Kian! Cepetan!” terdengar teriakan Nafi dari luar. “Lama banget, sih!” “Bentar, sepuluh menit. Aku ganti baju dan siap-siap.” Pintu kamar tiba-tiba dibuka, kini tampak Nafi yang sudah rapi. Dia terlihat cantik sekali. “Tumben mandinya lama banget?” tanyanya dengan bibir cemberut. “Perutku mulas, soalnya.” “Oh! Bilang, dong!” “Ya ini bilang.” “Buruan!” “Iyaaa.” Aku mengangguk. “Ngomong-ngomong, kamu cantik banget. Istrinya siapa, sih?” Nafi tertawa. Dia masuk, lalu duduk di sisi ranjang. “Kita mau ke mana, emang?” “Rahasia.” “Aku enggak salah kostum, kan, tapi?” Nafi menatap ba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD