65. Bola Api yang Meledak

2132 Words

“Udah ketemu lipstiknya, Fi? Beneran ketinggalan?” tanya Mas Kian tepat setelah aku selesai mandi. Tadi saat aku pulang, dia tidak ada di apartemen. Dia mengaku sedang ke minimarket bawah untuk membeli air mineral kemasan dan beberapa merk minuman kopi. “Udah ketemu, Mas.” Aku mengangguk pelan. “Emang sesusah itu belinya, sampai milih motoran buat ambil daripada beli baru?” “Kan udah aku bilang, sering sold out. Harganya juga enggak murah.” Aku nyengir. “Sayang juga, Mas. Mana masih banyak.” “Ya udah. Malam ini mau makan di luar atau di rumah aja?” “Di rumah aja, tapi pesan. Gimana? Jadi kita tinggal makan. Enggak perlu repot-repot masak.” “Boleh. Gitu aja.” Setelah dari rumah mertua, entah kenapa menatap Mas Kian jadi terasa tak sama lagi. Ada rasa sesak dalam d**a yang sangat suli

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD