Kupikir sakitnya Bunda hanya mimpi buruk semata. Nyatanya, begitu aku bangun pagi dan keluar kamar, rumah tampak sepi dan sunyi senyap. Biasanya, saat aku bangun, dapur dan ruang tengah sudah menyala lampunya. Bunda biasanya sudah membuatkan minuman hangat untuk ayah. Atau kalau sedang rajin, beliau sudah membuat cemilan pagi untuk tambahan bekalku ke kantor. Pagi ini rumah rasanya dingin sekali. Tidak ada kehidupan kecuali diriku. Suasananya terasa agak menakutkan. Aku menyalakan lampu, membuka jendela belakang, lalu naik tangga dan masuk kamar lagi. Aku mengambil ponsel yang masih menempel di charger. Aku melepasnya kemudian menghidupkannya. Aku ingin menghubungi Ayah. Aku ingin bertanya kondisi Bunda bagaimana. Begitu ponsel menyala, sudah ada beberapa pesan masuk dari beliau. Itu p