Udara malam menyelimuti kota Yogjakarta dengan angin lembut. Rembulan bersinar terang dari singgasana. Sementara bintang kelap-kelip malu-malu.
Di halaman rumah Leo, mobil merah berhenti perlahan. Naya keluar lebih dulu, mengenakan dress sederhana. Senyumnya merekah saat melihat rumah itu diterangi cahaya lembut dari dalam.
Leo keluar dari sisi pengemudi, menghampirinya. “Sini,” katanya singkat sambil menggenggam tangan Naya. “Aku mau tunjukkan sesuatu.”
Mereka masuk ke rumah yang tenang dan rapi. Naya bahkan hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
Aroma mawar dan lilin vanila memenuhi udara saat Naya melangkah masuk ke rumah Leo. Lampu-lampu temaram menyala lembut, memantul di meja makan yang telah dihias dengan kelopak bunga merah muda dan putih.
Di tengahnya, du
