Bab 22. Bertengkar Di Kamar

1034 Words

Pintu kamar tertutup kembali, Yaya masih beranggapan ibunya lah yang masuk ke kamarnya, lantas ia mengangkat salah satu kakinya yang tidak terkilir ke atas bantal gulingnya dengan santainya, bermaksud memeluk guling dan sudah tentunya ujung daster gadis itu tersingkap hingga ke atas paha. Pasha menahan napas melihat pemandangan panas itu, begitu menggoda dan sudah tentunya bisa merangsang adik kecilnya untuk bangun dari tidur. Padahal ia sudah sering melihat paha tunangannya, seharusnya tidak tergoda. “Dah Bu, balik sana ke depan. Yaya udah malas temuinnya. Kapan-kapan ajalah nemuinnya kalau mood Yaya udah balik lagi,” lanjut kata Yaya dan lagi-lagi ia tidak mau melihat siapa yang masuk ke kamarnya. Alis mata Pasha naik sebelah, heran. Kemudian, kakinya melangkah mendekati ranjang perla

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD