Bab 23. Niat Emir

1113 Words

“Kamu sudah pulang, Pasha. Nanti gabung ke ruang makan ya. Kita makan malam bersama, papa juga kebetulan sudah pulang,” pinta Sheren—mama Pasha. Dengan wajah kusut Pasha mengecup pipi wanita paruh baya itu. “Aku ganti baju dulu Mah, habis itu akan menyusul Mama ke sana,” balas Pasha tampak tak semangat. “Ya, Mama akan menunggu, mumpung kamu pulang cepat. Biasanya ‘kan kamu pulang selalu larut malam,” ujar Sheren dengan senyumnya yang begitu hangat, tangannya pun mengusap lengan putra sulungnya. Pasha mengangguk pelan, lalu dengan langkahnya yang tergontai ia menuju anak tangga. Sementara Sheren kembali menghampiri suaminya yang saat ini sedang duduk santai di ruang keluarga. “Pah, Pasha sudah pulang. Tapi kok wajahnya kayak orang lesu, dan tumben dia pulangnya cepat, biasanya selalu ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD