*POV Wira pramuja*
Zahra masih tergeletak lemah di tempat tidur, dari tadi dia pingsan dan masih belum juga sadar.
Aku menarik tangan Papa dan membawanya ke kamarku.
"Pa, apa yang telah papa lakukan? Kenapa memberitahunya kalau Pram adalah putra Papa?" tanyaku cemas.
"Mau bagaimana lagi, Pram? Papa tidak suka saat Zahra menghinamu, Papa tidak mau Zahra tumbuh jadi gadis yang sombong. Dia harus belajar dari semua kesalahannya, Nak. Kebohongan suatu saat akan terbongkar juga, Papa tidak mau menundanya, sudah cukup, Nak. Papa sangat mencintainya, Papa ingin putri Papa jadi gadis yang penuh dengan kesopanan. Dia harus jadi anak yang terbaik. Papa ingin dia jadi istri yang baik buat putra, Papa. Yaitu kau Pram, kalian berdua sangat aku cintai," jawab Papa semakin membuatku khawatir.
"Tapi dia tidak tahu apa-apa, Pa. Jangan membuatnya sedih," pintaku dengan nada lembut. Kugenggam telapak tangannya yang gemetar agar beliau bisa merasa lebih tenang. aku benar-benar sangat menyayanginya. Orangtua yang kutinggal selama puluhan tahun.
Aku menghela nafas panjang karna memikirkan kondisinya dan juga kondisi Zahra.
Zahra adalah nafasku, saat dia bayi, akulah yang memberinya nama itu. Dan setelah dia dewasa, rasa sayangku berubah menjadi rasa cinta. Astaga! betapa aku sangat mencintainya.
"Sampai kapan, Nak? Papa sudah sangat rindu padamu, Papa ingin bebas menyayangimu, sudah dua puluh tahun kau berada di alam ular siluman, dan setelah kau berhasil dengan semua misimu, kau masih ingin menjauh dari kasih sayang Papa?!" protes Papa membuatku gelisah.
"Ini semua takdir, Pa, kita berdua hanyalah korban dari nenek moyang Mama yang serakah. Mereka memuja Iblis, Raja Ular yang tinggal di hutan kalimantan timur, Samarinda, bahkan tempat itu juga di juluki sebagai kawasan angker dan penuh dengan misteri, salah satunya adalah Segitiga Setan. Kawasan yang di kelilingi oleh tiga gunung yang salah satunya adalah gunung Helau
(1.892 M) gunung yang masuk dalam kawasan Heart of Borneo," jelas Wira Pramuja datar.
"Papa benar-benar tidak percaya bahwa kau telah kembali dalam keadaan selamat, Putraku," ucap Papa dan langsung memelukku sambil menangis.
"Ini semua tidak akan pernah terjadi tanpa campur tangan dari Kiai Hamid, Pa, keluarga satu-satunya Zahra. Putri angkat Papa," ucapku membuat Papa tersenyum.
"Kau benar, Nak, Kiai Hamid lah yang telah memberikan solusi pada Papa agar kau tidak mati di tangan Iblis sialan itu, semua keturunan dari nenek moyang mamamu termasuk mamamu sendiri tidak ada yang pernah selamat. Mereka semua mati tanpa sebab. Setelah mamamu tiada, Papa benar-benar merasa hancur. Papa sangat takut jika kau juga akan mati mengenaskan sama seperti dirinya, Nak, karna semua keturunan dari keluarga mamamu pasti akan mati setelah usianya di atas dua puluh lima tahun. Mereka semua di jadikan tumbal secara turun temurun. Untunglah Kiai Hamid datang dan memberikan Papa solusi agar kau bisa selamat," jelas Papa dengan wajah sendu.
*flasback on *
"Kalau kau mau putramu selamat, biarkan dia tinggal di alam ghaib dan hidup bersama Iblis laknat itu Prabu, aku akan menemaninya dan akan selalu menjaganya, setelah dia paham dengan semua ajaranku nanti, aku akan menyuruh putramu Wira Pramuja menghabisi nyawa Iblis itu dengan meminum darahnya, karna itulah jalan satu-satunya agar dia bisa selamat dari kematian yang bukan semestinya. Setelah berhasil dengan tujuannya nanti, dia akan kembali ke alam manusia dalam keadaan selamat," jelasnya panjang lebar.
"Tapi apakah putraku sanggup Kiai?!"
"Dia manusia Prabu, ciptaan tuhan yang paling sempurna di antara semua ciptaannya. Pasti dia sanggup menghabisi nyawa Raja ular itu, kebaikan akan selalu menang,"
"Tapi... Bagaimana dengan pendidikannya Kiai?!"
"Serahkan padaku, aku akan selalu ada bersamanya. Pada hari-hari tertentu, aku akan membawanya padamu agar dia tahu bahwa kau adalah Papanya. Dia akan mendapatkan Ilmu dariku."
"Itu berarti, kau akan ikut dengan Wira ke alam ghaib Kiai?!"
"Ya, aku akan ikut dengannya. Sebagai gantinya, aku minta tolong padamu, jagalah cucuku Zahra dengan baik. Dia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Usiaku sudah tua, aku mohon, rawatlah dia, didiklah dia agar tumbuh menjadi gadis yang pintar dan berhati baik,"
"Tentu saja Kiai, aku akan membesarkan Zahra dengan kedua tanganku sendiri. Aku akan selalu menjaganya. Dan aku juga akan mengangkatnya sebagai putriku sendiri. Percayalah Kiai, Zahra tidak akan pernah kekurangan kasih sayang sedikitpun dariku,"
*flashback off *
"Sejak saat itu, aku menyerahkan dirimu padanya, Nak, kau menghilang dan masih terlalu kecil saat itu," gumam Papa yang tanpa sengaja meneteskan air mata.
"Aku baik-baik saja, Pa, meski usia Pramuja masih delapan tahun saat meninggalkan Papa, Pram sudah mengukir wajah Papa dan Zahra di dalam hatiku."
"Bagaimana kau bisa selamat darinya, Nak?"
"Sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Kakek Kiai, Pa. Pram dijadikan pelayan Iblis itu selama dua bulan, banyak sekali Ular disana, saat dia lengah, Pram mengucapkan doa-doa suci dan langsung menebas kepalanya hingga mengeluarkan banyak darah. Pram meminum darahnya agar dia tidak bisa hidup kembali, seluruh kerajaan ular itu sontak bergetar hebat seperti kena gempa, semua penghuninya juga lenyap. Dan setelah Pram berhasil memusnahkan Iblis laknat itu, kakek Kiai berkata, Pulanglah nak, kau telah berhasil mengalahkan iblis laknat itu, seluruh keturunan dari keluarga mamamu juga selamat, jiwa mereka telah bebas, tapi satu hal yang tidak akan pernah bisa musnah. Yaitu, kutukannya, orang yang menyembah pesugihan pasti akan mendapatkan karma sampai ke anak cucunya. Mungkin kau telah berhasil memusnahkannya, tapi sabagai gantinya, kau akan menjadi manusia ular untuk selama-lamanya, jadikan ini pelajaran buat semua umat manusia nak, memuja Iblis meskipun dalam keadaan terdesak sekalipun tidak akan pernah di benarkan, jangankan manusia, bahkan tuhan pun akan membencinya dan akan menjauhinya. Semua kehidupan ada aturannya, kalau ingin masuk surga, sholatlah, kalau ingin meminta kejayaan, bangun tengah malam dan sholatlah. Intinya jangan pernah tinggalkan sholat. Sekarang pulanglah nak. Sebentar lagi akan terdengar aluna suara yang menyebut nama tuhan, yaitu Adzan. Saat suara itu terdengar, kau akan kembali ke alammu, alam manusia, sementara kakek, kakek sudah tiada di alam manusia nak, jadi kakek akan pergi ke alam akhirat. Hanya menunggu kedatangan malaikat pencabut ruh saja. Itulah yang di katakan oleh kakek Pa, dan setelah Pram kembali ke dunia nyata, Pram tidak menyangka jika Papa telah menyambut kedatangan Pram bersama beberapa Kiai dan pak Ustad di hutan Kalimantan, Pram kembali karna doa dari Papa, terima kasih Pa," ucapku dan langsung menangis di pelukannya.
Papa tersenyum lega dan balas memelukku dengan penuh kasih sayang.
"Karna Papa mendapat pesan dari Pak Kiai Hamid sebelum pergi, Nak, jika salah satu dari ketiga gunung penjaga segitiga setan itu bermasalah, itu tandanya kau akan pulang. Itulah sebabnya semua penduduk di sana Papa gaji buat mengawasi gunung itu, Nak, dan beberapa bulan yang lalu mereka melaporkan gunung itu mengeluarkan asap aneh. Papa langsung terbang kesana dan berdoa bersama para Kiai selama beberapa hari di hutan untuk keselamatanmu," jawabnya lembut.
"Kau yang terbaik, Pa."
"Kau juga, Putraku."
******
JANGAN LUPA TEKAN LOVE AND FOLLOW YA, all ....
Makasih ...
TBC.